Iklan

Iklan

,

Iklan

Tak Terima Kakaknya Dianiaya, Sedayu Lapor Polisi - Korban :'Muka Saya Disulut Pakai Rokok dan Kepala Saya Dibentur'

Redaksi
Kamis, 26 Maret 2020, 22:45 WIB Last Updated 2020-03-27T03:15:18Z
Sedayu (Adik korban) saat di temui harian7.com, usai melapor ke Polsek Sidomukti).
Salatiga,harian7.com - Sedayu (35) warga Gondangan Kulon, RT O1 RW 10 Desa Girirejo , Kec Ngablak, Kabupaten Magelang, mendatangi Mapolsek Sidomukti Polres Salatiga. Ia tak terima dan melaporkan WD warga Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, karena diduga telah melakukan penganiayaan terhadap kakak kandungnya bernama SR (39).

Baca juga:
Terkait Himbauan Pemerintah Soal Virus Corona, APSI Salatiga: 'Jangan Melawan Petugas Jika Tidak Mau Dipidana'


Menurut Sedayu saat di temui harian7.com di Polsek Sidomukti mengatakan, WD diduga menganiaya SR pada Rabu,(25/03/2020) siang kemarin sekira pukul 11.30 wib di tempat kost yang berada didaerah Ngawen. Akibat penganiayaan tersebut, kini SR menjalani perawatan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan.


"Kakak saya saat ini menjalani perawatan karena telah dianiaya oleh WD. Kakak saya di sulut rokok wajahnya serta dilempar puntung rokok yang masih menyala. Selain itu juga dipukul mengenai rahang bawah kiri serta kepalanya dibentur keras dengan kepala WD hingga terjatuh. Karena kakak saya kondisinya lemah, maka kakak saya meminta saya untuk melapor ke Polisi,"jelas Sedayu.


Sedayu menambahkan, perilaku kasar WD terhadap SR sebelumnya juga sering dilakukan. Namun SR tidak berani menyampaikan kepada siapapun lantaran WD kerap kali mengancam. Bahkan WD juga sering menantang dan sesumbar untuk dilaporkan ke polisi. Kata WD tidak akan mempan jika dia dilaporkan.


"Kakak saya takut karena sering di ancam. Baru sekarang ini berani cerita kepada keluarga. Menurut keterangan dari adik saya WD ini merasa kebal hukum dan tidak takut jika dilaporkan polisi. Selain kerap aniaya kakak saya, juga dulu sepeda motor Honda Beat milik kakak dijual oleh WD. Itupun dijual tanpa BPKB, karena BPKB masih kita simpan,"ungkap Sedayu.


Lebih lanjut Sedayu berharap, pelaku untuk diproses dan dijatuhi hukuman yang seberat beratnya."Kami berharap pelaku dihukum seberat beratnya mas,"tuturnya.

SR (Korban penganiayaan) saat menjalani perawatan di RS dr. Ario Wirawan.

Terpisah, SR diduga korban penganiayaan oleh WD saat ditemui harian7.com disalah satu ruang perawatan, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan, Kamis (26/03/2020) mengungkapkan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Kost-kostsan Bu Tutik Mangunsari, Rabu, (25/03/2020) kemarin. Kronologi awalnya WD sering menghubungi baik melalui pesan WhatsApp maupun telepon. Namun karena isi pesan atau pun ucapan saat via telepon dengan nada mengancam dan perkataan yang kurang pantas.


"Karena sering mengancam maka nomor hp nya saya blokir. Namun kembali dia menghubungi saya dengan nomor yang baru dan kembali mengancam. Karena saya risih dan tidak tahan, akhirnya saat ditelpon akhirnya saya jawab jika tidak usah menghubungi saya lagi dan nomor barunya kembali saya blokir,"katanya.

Baca juga:
Kementrian Kesehatan Tunjuk Laboratorium B2P2VRP Salatiga Sebagai Tempat Cek Virus Corona

Lanjut SR, tak cukup sampai disitu, mendengar jawaban dari saya, WD tersulut emosi dan menghubungi kembali menggunakan nomor baru lagi dan masih sama, dia mengancam dan melontarkan kata - kata kasar. Akhirnya pesan ataupun panggilan tidak saya buka ataupun angkat telepon, karena kawatir dapat memicu emosi.


"Setelah WhatsApp dan telepon tidak saya respon, tiba-tiba WD datang ke kost dengan marah-marah. Tak hanya marah, WD juga menyulut wajah saya dengan rokok dan puntung rokok dilempar ke muka saya,"terang SR.


"Setelah melempar rokok kemuka , WD terus berbicara dengan kata kata kurang pantas. Akhirnya saya jawab, kalau kita sudah selesai ya, ndak usah kesini lagi dan saya jangan diperlakukan seperti ini lagi.  Dia tidak terima dengan jawaban saya kemudian dia memukul dengan tanganya mengenai rahang kiri saya,"jelasnya.


Karena terus berkata kasar, masih kata SR, ada perempuan yang juga tinggal kost memanggil saya , dia mengatakan kalau bicara turun saja, bicara dibawah.

"Ditegur begitu, saya langsung turun ke bawah (lantai bawah) dan WD masih marah - marah terus. Pada akhirnya saya di hantam pakai kepala kena hidung saya dan saya terjatuh, Lalu WD pergi meninggalkan tempat kost,"pungkasnya.

Sementara, seorang saksi mata bernama Prihwanti (43) warga Surowangsan Kec Karanggede Kab Boyolali, yang juga tinggal satu kost  dengan SR saat dikonfirmasi harian7.com membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Awalnya cekcok berhadapan, lalu saya tegur kalau ribut dibawah saja jangan diatas ndak enak didengar tetangga, lalu mereka turun. Saat turun SR mengatakan kepada saya, jika WD telah menyulut rokok dan memukul wajanya,"tuturnya.


Lebih lanjut Prihwanti menjelaskan,"Saat itu WD memegang kabel carger, saya mau misah takut dijerat kabel. Lalu WD berjalan keluar mendekati motor, saya kira dia sudah pergi, tapi ternyata masih disitu dan meminta tolong saya untuk menanyakan HP nya, saya tidak tahu HP nya yang mana. Lalu saya menanyakan ke SR, HP nya masnya itu segera dikasihkan biar cepat pergi. SR pun menjawab demi Allah saya tidak tahu HP yang mana. Lalu WD pun mendekati SR dan membenturkan kepalanya ke wajah SR hingga terjatuh,"terangnya.


Ditambahkan,"WD bilang sama saya, mbak tolong saksikan ya mbak, berani ambil anak saya, akan saya tumpes. Dan apa yang bicarakan WD saya juga tidak paham, karena juga bicara dengan kata tidak pantas. Lalu WD juga mengatakan silahkan lapor polisi, kalau sampai lapor, maka  polisi manapun saya tidak takut. Setelah mengatakan  itu WD pergi,"pungkasnya.


Sampai berita ini diturunkan kasus dugaan penganiayaan ini kini tengah ditangani Polsek Sidomukti Polres Salatiga.(M.Nur)

Iklan