Adapun informasi dihimpun harian7.com dari sumber terpercaya disebutkan, berdasarkan dari keterangan sejumlah masyarakat, pada hari Kamis (26/9/ 2019) sekira pukul 17.15 Wib , WW (43) terduga teroris bertamu ke rumah MS (60). Seperti disampaikan warga, WW dan MS selama dua tahun tidak pernah bertemu. Sedangkan di ketahui WW adalah keponakan dari MS.
WW sendiri merantau ke Tanggerang sejak tujuh tahun silam, dan pada tahun 2017, WW kembali ke Salatiga. Kepada MS, WW mengaku bekerja di Cirebon dengan mengajak istri bercadar, dengan kepribadian cenderung tertutup.
Saat berkunjung ke rumah MS, WW mengendarai sepeda motor Honda Scoopy Warna Merah dengan menggunakan tas selempang. Sewaktu tiba dirumah MS, saat sempat berbincang - berbincang, WW mengatakan jika dirinya dari Solo dan akan menuju ke Cirebon. Kemudian WW sempat meminjam obeng untuk melepas nomor polisi sepeda motor Honda Scoopy warna merah.
Selanjutnya, pada hari Jumat (28/9/2019), MS mengajak WW untuk ke Masjid guna melaksanakan ibadah shalat Jumat, namun WW menolak. Kemudian sekira pukul 14.00 Wib, WW keluar rumah dengan alasan untuk mengambil uang di ATM dan membelikan makanan cucu MS.
Lalu sekira pukul 17.15 Wib, WW ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri. Saat dilakukan penangkapan WW sempat berupaya melarikan diri melalui belakang rumah dan dipergoki oleh petugas, ia berusaha melawan dengan menggunakan senjata tajam sehingga petugas melakukan tindakan tegas. WW dilumpuhkan dengan tembakan dan langsur tersungkur. Setelah dilumpuhkan WW di larikan ke sakit Bhayangkara Polda Jateng.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga lingkungan Perumahan Argotunggal RT 04 RW 07 kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, dihebohkan dengan adanya penggrebekan terduga teroris oleh Densus 88, Jumat (27/9/2019) petang sekira pukul 17.30 Wib.
Menurut keterangan salah satu warga Guntur Sri Hartono mengatakan, saat penggererbekan salah satu terduga teroris ada yang di tembak.
"Dari siang tadi sudah ada beberapa orang yang berkeliaran di daerah sini. Namun saya tidak mengira, karena orang tersebut sempat mengaku kalau dia debt collector," kata Guntur Sri Hartono.
Ketika di tanya lebih lanjut Guntur mengatakan, "Untuk pastinya saya tidak tahu, namun tadi dikejar oleh petugas dan menyebar. Saya juga mendengar suara tembakan. Informasinya salah satu pelaku terduga teroris yang tertembak di larikan ke rumah sakit terdekat,"ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Argomulyo Polres Salatiga AKP Much Zazid saat di konfirmasi harian7.com membenarkan terkait adanya penangkapan terduga teroris.
"Ia benar mas,"katanya.
Ketika di tanya lebih lanjut, sementara pihaknya belum memberikan keterangan.
Ditambahkan, AKP Much Zazid, kami himbau kepada masyarakat agar mewaspadai kemungkinan adanya kelompok teror di lingkungannya.
"Pengenalan terhadap tetangga dan lingkungan sekitar adalah penting dalam mencegah aksi teror,"himbaunya.
Dan yang terpenting masyarakat agar peka dan peduli pada lingkungan sekitar, termasuk memperhatikan dan mengenali tetangganya. AKP Much Zazid juga mengingatkan peranan pengurus Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) untuk lebih mengenali warganya.(M.Nur)
