Iklan

Iklan

,

Iklan

Danjen Kopassus Lantik 750 Siswa Batalyon Gabungan TNI-AD Mejadi Raider

Jumat, 21 Desember 2018, 17:02 WIB Last Updated 2018-12-21T10:02:40Z
Cilacap, Harian7.com - Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI Eko Margiyono pimpin upacara penutupan pendidikan pembentukan Raider Batalyon gabungan TNI-AD di lapangan kesatrian Amirul Isnaeni Daun Lumbung Cilacap, Jumat (21/12).

Upacara penutupan dengan Inspektur upacara (Irup) Danjen Kopassus, Mayjen TNI Eko Margiyono dihadiri Staf Ahli Mabes TNI, Mayjen TNI Wuryanto, Danpusdiklatpassus, Kolonel Inf Agustinus Dedi, Asintel Kodam Bukitbarisan, Kolonel Inf Lagan, Danrindam Kodam XII/ TPR, Kolonel Inf Martin SM Turnip, Danlanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo.

Selain itu, hadir juga Kodiklat TNI, Kolonel Inf Tarsono, Danrem 071/WK, Kolonel Kav Dani Wardana, S. Sos, MM, Pussenif, Kolonel Inf Indra Heri, Kodiklat, Kolonel Inf Hardo, Dandim 0703/Cilacap, Letkol Inf Wahyu Yuniartoto S.E M.Tr (Han), Danyonif Raider 900/SBW, Letkol Inf Toni Sri Hartanto , Danyonif Raider 200/BN, Letkol Erwan Susanto, Danyon 405/SK, Letkol Inf Candra, SE, MI,Pol, Kodam VI, Letkon Czi Widya, Kabagren Polres Cilacap, Kompol Budi, Dansubdenpom IV/I, Kapten Cpm Tarjono, Forkompimda Cilacap, Forkompincam Cilacap Selatan, Kalapas II B Cilacap serta dari DPRD Kabupaten Cilacap.

Dalam sambutannya, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa yang dibacakan Danjen Kopassus, Mayjen TNI Eko Margiyono menegaskan upacara penutupan ini menandai berakhirnya masa 3 bulan pembentukan Raider bagi 750 prajurit dari Batalyon Gabungan TNI AD yang dinyatakan lulus.

Raider merupakan prajurit pilihan yang disiapkan untuk operasi khusus, meliputi Operasi Raid Penghancuran dan Raid Pembebasan Tawanan, Operasi Mobud (Mobil Udara), Operasi Lawan Gerilya dan Pertempuran Jarak Dekat, di segala bentuk medan dan cuaca.

"Tugas-tugas tersebut sejalan dengan peran satuan yang merupakan salah satu Satuan Pemukul di bawah Komando dan Pengendalian Korem 074/Warastrama dalam mengawal kedaulatan NKRI di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia umumnya," katanya.

Dia menambahkan, prajurit Raider memiliki kemampuan dan keterampilan jasmani di atas rata-rata, mulai dari berenang di laut hingga menembak.

Lingkungan strategis dan teknologi saat ini berkembang sangat dinamis yang berdampak pada semakin beratnya ancaman dan tantangan yang dihadapi negara-negara di dunia dalam menjaga keamanan dan mempertahankan kedaulatan negaranya masing-masing.

Konsekuensinya, jelas Danjen Kopassus konsep peperangan juga ikut berkembang. Untuk menyesuaikan dengan hal tersebut, TNI AD terus berupaya mengembangkan organisasi, doktrin, Alutsista dan kemampuan satuan-satuannya.


“Termasuk program TNI AD yang akan meningkatkan kemampuan Batalyon Reguler menjadi Batalyon Raider,” tegas Mayjen TNI Eko.

Sadarilah bahwa konsekuensi menjadi prajurit Raider sangat berat karena para prajurit harus siap dan mampu melaksanakan operasi di segala medan dan cuaca. Oleh karena itu motto prajurit Raider Cepat, Senyap Tepat bukan hanya slogan semata tapi harus diwujudkan.

"Tetaplah berlatih keras agar kemampuan yang dimiliki dapat terpelihara," pungkasnya.

Kegiatan ditutup dengan penyematan massal tanda kelulusan Raider, seperti pemasangan baret, dan penyematan tanda kualifikasi oleh para pejabat, tamu undangan, dan keluarga yang hadir. (Rusmono)

Iklan