Iklan

Iklan

,

Iklan

Pilkades Tegaron “Memanas”, Seorang Modin Diduga Diancam Akan ‘Dihabisi’

Redaksi
Rabu, 28 November 2018, 01:51 WIB Last Updated 2018-11-28T04:47:47Z
Puluhan pemuda saat melakukan aksi damai di halaman kantor desa Tegaron.
UNGARAN, harian7.com – Mendekati pemilihan kepala desa (Pilkades) Tegaron, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, suhu politik  mulai memanas. Pasalnya, isu tidak sedap berhembus di tengah kehidupan warga terkait dengan ancaman yang diduga dilakukan Kepala Desa (Kades) Tegaron Samsudin kepada Asroni Hadi (58) seorang Modin Dusun Krajan, Desa Tegaron. Dugaan ancaman itu terjadi pada Kamis (22/11/2018) lalu.

          “Ancaman itu saya terima saat saya pulang dari sawah, Kamis (22/11/2018) siang. Saat itu, saya melewati jalan Dusun Krajan I di depan rumah Pak Samsudin dengan naik motor. Entah apa sebabnya, tahu-tahu Pak Samsudin menghadangnya dengan mengendarai mobil miliknya, sehingga saya tidak dapat lewat. Bersamaan itu, Pak Samsudin dengan nada ketus mengatakan “awas kowe yak enteki (awas kamu, selesai pilihan saya habisi)”. Mendengar ancaman itu, saya pun kaget, mungkin saja itu sebuah ‘guyonan’. Lalu, saya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah saya,” jelas Asroni ketika ditemui harian7.com, Selasa (27/11/2018) siang.

          Ditambahkan, meski mendapat ancaman itu, diakuinya selama ini sama sekali tidak memiliki masalah sekecil apapun dengan Samsudin. Lalu, saya pulang dan cerita kepada anak di rumah akan ancaman ini. Bahkan, informasi ancaman ini juga menyeebar ke masyarakat Tegaron.

          Sebagai wujud protes akan ancaman yang diarahkan kepada Modin Krajan, Asroni ini, puluhan pemuda dengan dikoordinasi Ahmad Hudatul Imam (22), menggelar aksi di komplek kantor Desa Tegaron. Bahkan, puluhan pemuda itu juga memakai topeng bergambar wajah Asroni dan membawa berbagai tulisan seperti ‘Aku Rawedi’, ‘Peace Bro..!!’, ‘Save Pak Asroni’ maupun ‘Save Pak Modin’.

“Kami melakukan ini, intinya sebagai bentuk aksi keprihatinan terhadap diri Pak Asroni yang telah mendapat ancaman dari Pak Samsudin. Bahkan, kami telah sampaikan kepada Camat Banyubiru, namun jawaban Pak Camat sangat disayangkan yaitu, justru meminta kepada Pak Asroni untuk dapat meminta maaf kepada Pak Samsudin. Ini kan sangat aneh, yang mendapat ancaman bapak saya, namun bapak saya lah yang harus meminta maaf,” tutur Ahmad kepada harian7.com.

Camat Banyubiru, Muh Nafis Mansur menyatakan, bahwa dugaan ancaman yang dilakukan Samsudin tersebut, dinilainya sebagai ungkapan emosi sesaat. Pihaknya menduga, hal itu muncul karena ada informasi anak buahnya itu (modin Asroni) justru mendukung calon yang lain. Terkait dengan sarannya, agar Modin Asroni meminta maaf kepada Samsudin, karena agar masalah ini tidak berkepanjangan.

“Modin itu ibaratnya sebagai ‘anak’ dan ‘kades’ sebagai bapak, yha harussnya Pak Modin dapat meminta maaf kepada Pak Samsudin. Hal ini agar permasalahan segera selesai. Intinya, ancaman itu sebagai bentuk luapan emosi saja dan tidak ada tendensi yang lain,” terang Nafis.
Samsudin, calon Kades Tegaron (calon incumbent)  saat ditemui harian7 dikediamanya.

Sementara, Samsudin, calon Kades Tegaron (calon incumbent) menyatakan, bahwa isu yang berkembang pihaknya melakukan ancaman kepada Modin Asoni, hal itu sangat tidak benar. Pihaknya menduga, apa yang dimunculkan itu, intinya ingin ‘menjegal’ dirinya dalam Pilkades Tegaron ini.

“Yang jelas, saya tdak pernah melakukan ancaman. Ini biasa muncul jelang Pilkades yang intinya agar masyarakat tidak memilih saya kembali. Sekali lagi, saya tidak mengancam siapapun,” tandasnya. (HERU/SODIQ)

Editor : M.Nur

Video Aksi Damai Save Pak Modin

Iklan