Iklan

Iklan

,

Iklan

Destinasi Wisata Unggulan di Desa Harus Dikembangkan Secara Maksimal

Redaksi
Selasa, 27 November 2018, 06:20 WIB Last Updated 2018-11-26T23:20:03Z
UNGARAN, harian7.com – Maraknya tempat wisata baru di sejumlah desa di Kabupaten Semarang ternyata belum dapat dikatakan dapat menjadi unggulan. Pasalnya, penataan dan pengelolaannya masih belum maksimal. Namun, jika benar-benar dilakukan penataan dan pengelolaan yang baik dan maksimal, hal ini akan dapat menjadi potensi wisata unggulan di desa. Demikian diungkapkan Drs Kasmun Saparaus MSi, Caleg DPR RI asal Partai Demokrat, Dapil Jateng 1 (Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga) kepada harian7.com, Senin (26/11).

        “Terus terang, saya menilai Pemkab Semarang belum focus melihat bidang pariwisata sebagai salah satu unggulan wisata di desa-desa. Selain bidang pertanian, potensi wisata dalam dikembangkan di sejumlah desa yang akhir-akhir ini banyak bermunculan lokasi wisata baru di desa-desa di wilayah Kabupaten Semarang,” kata Kasmun Saparaus.

        Menurut mantan Dosen UKSW Salatiga ini, bahwa hingga kini pengembangan yang dilakukan masih bersifat parsial dan sama sekali belum terpadu dengan daerah atau desa yang mempunyai potensi wisata. Sehingga destinasi wisata yang dibangun kelompok masyarakat desa, salah satunya dengan dibiayai dana desa belum terlihat jelas.

“Harusnya, ada pembinaan secara terpadu oleh Pemkab Semarang, sehingga ke depan pihak pemerintah desa akan siap melakukan pengembangan khususnya pengembangan wisata di daerahnya,” ujarnya.

Pengembangan terpadu tersebut diantaranya melalui strategi promosi, pembenahan akses jalan desa menuju kawasan wisata, maupun pembinaan petugas sadar wisata. Untuk dapat mengembangkan wisata di desa-desa di Kabupaten Semarang, harusnya ada dan dilakukan salah satunya dengan studi kelayakan pengembangan wisata. Wisata tersebut diantaranya wisata alam, wisata pendidikan, wisata pertanian maupun wisata budaya.

“Dapat dilihat dengan sangat jelas dan nyata, selama ini tempat wisata yang dikelola pihak swasta perkembangan melesat cepat. Seharusnya, pengelolaan itu dapat dipadukan antara pihak swasta dengan pemerintah desa (Pemdes). Dari sini, Pemdes yang mengelolanya dan akhirnya akan mendapatkan untung dan sama diuntungkan,” ujar lelaki asal Jepara, yang kini menetap di Perumsat Togaten, Salatiga.

Ditambahan, pengelolaan wisata baru yang berada di suatu desa itu akan lebih bagus lagi ada back up dari Pemprov Jawa Tengah. Dengan adanya pengembangan wisata terpadu itu, maka bidang lain pun akan mudah mengikutinya, diantaranya pengembangan home industry yang diproduksi oleh warga yang berada di desa tersebut. (Heru Santoso)

Editor : M.Nur

Iklan