Saat akan melakukan penaburan bibit ikan di Danau Rawa Pening. |
Dalam acara tersebut hadir antara lain Pangdam IV/Diponegoro ( Mayjend TNI Tatang Sulaiman ), Pangdam III /Siliwangi ( Mayjend TNI Muhamad Herindra ), Danrem 073/Makutarawa ( Kol Inf Joni Pardede S.Sos.MM), Danrem 074/Warastratama ( Kol Inf Widi Prasetijono ), Dandim 0714/Salatiga ( Letkol Kav Asjur Bahasoan), Bupati Semarang ( H.Munjirin SpOG), Ir Prambudi MM.M.Si (Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Kepemudaan Propinsi Jateng), Hilman Nugroho (Dirjen pengendalian daerah, aliran sungai dan Hutan lindung )Kementrian Lingkungan Hidup.
Kemudian, Firdaus Ali (Staf Khusus Kementrian PUPR ), Dadang Risky ( Deputi destinasi dan Industri Pariwisata ) Kementrian Pariwisata, NY Firdaus Zaituni ( PT. SMI ), Haryo Kuncoro ( PT.SMI ), serta Nasir Efendi ( PT. Sinar Mas ).
Disela acara tersebut dilakukan pula penanaman pohon dan penyerahan bibit pohon buah alpukat oleh Pangdam IV Diponegoro beserta PT Sido Muncul. Selain itu juga melaksanakanpelepasan benih ikan sebanyak 100.000 ikan.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Tatang Sulaiman mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi rencana pengembangan pariwisata yang akan dilaksanakan. Sehingga kedepannya Danau Rawa Pening dapat menjadi obyek wisata kelas dunia yang sengaja digagas PT Sido Muncul yang bekerjasama dengan Pemkab Semarang.
"Program pembersihan eceng gondok ini, pihak TNI akan siap mendukung Program Penyiapan Rawa Pening menjadi Obyak Wisata kelas Dunia," kata Mayjen TNI Tatang S.
Sementara, Hilman Nugroho (Dirjen pengendalian daerah, aliran sungai dan Hutan lindung) Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan, bahwa dengan adanya pencanangan Rawa pening sebagai sasaran pengembangan Pariwisata Jawa tangah, harapannya akan semakin maju, berkembang dan menjadi tempat wisata yang dicintai masyarakatnya.
"Dengan rencana pengembangan Pariwisata Rawapening maka akan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem. Kkendala yang dihadapi sekarang ini adalah Enceng Gondok, tetapi kami harapkan jangan dihilangkan semua, disisakan 20 % untuk keseimbangan ekosistem dan kami dari Kementrian Lingkungan Hidup siap mendukung," tandas Hilman Nugroho. ( Heru/M.Nur)