Magelang, Harian7.com - Pada bulan Agustus dan September di setiap tahunya biasanya musim para petani tembakau di lereng barat Gunung Merbabu panen tembakau. Namun beda dengan tahun ini, banyak tanaman tembakau yang tidak tumbuh subur seperti sebelumnya, sehingga ribuan para petani terancam gagal panen.
Karena sering gagal panen saat menanam tembakau dalam beberapa tahun belakangan ini, para petani di wilayah Kecamatan Ngablak dan Pakis mencoba berpindah bercocok tanam sayuran. Menurut para petani, panenan tembakau akhir-akhir ini kurang bagus dan memakan waktu cukup lama, sekitar 6 bulan baru bisa mulai dipanen. Berbeda dengan bertani sayur mayur yang hanya memakan waktu 2 atau 3 bulan sudah bisa mulai memanen hasilnya, dan
"Sekarang para Petani di daerah sini sudah banyak yang berpindah bertaninya, rata-rata memilih menanam Sayur mayur, Disamping lebih cepat panenya juga lebih banyak punya keuntungan, kenapa para petani mulai kurang berminat untuk menanam tembakau lagi karena memakan waktu cukup lama dan kadang tanamanya banyak yang mati sehingga hasil panenya tidak bagus serta harganya tidak bisa stabil," Joko Sunaryo warga Dusun Sepleret Desa Kaponan Kecamatan Pakis Magelang saat ditemui Harian7.com pada Jumat (27/07).
Lanjut Joko, Memang akhir-akhir ini harga penjualan daun tembakau tidak bisa stabil serta tidak bisa diandalkan sebagai penghasilan para petani di wilayah ini.
" berpindahnya para petani untuk menanam sayur mayur karena tanaman ini hampir tak mengenal musim sehingga setisp saat bisa menanamnya, dan masalah penjualanya pun sangat mudah karena para pedagang biasanya masuk ke kampung-kampung dalam mencari daganganya," pungkasnya.
(Ady Prasetyo)
Karena sering gagal panen saat menanam tembakau dalam beberapa tahun belakangan ini, para petani di wilayah Kecamatan Ngablak dan Pakis mencoba berpindah bercocok tanam sayuran. Menurut para petani, panenan tembakau akhir-akhir ini kurang bagus dan memakan waktu cukup lama, sekitar 6 bulan baru bisa mulai dipanen. Berbeda dengan bertani sayur mayur yang hanya memakan waktu 2 atau 3 bulan sudah bisa mulai memanen hasilnya, dan
"Sekarang para Petani di daerah sini sudah banyak yang berpindah bertaninya, rata-rata memilih menanam Sayur mayur, Disamping lebih cepat panenya juga lebih banyak punya keuntungan, kenapa para petani mulai kurang berminat untuk menanam tembakau lagi karena memakan waktu cukup lama dan kadang tanamanya banyak yang mati sehingga hasil panenya tidak bagus serta harganya tidak bisa stabil," Joko Sunaryo warga Dusun Sepleret Desa Kaponan Kecamatan Pakis Magelang saat ditemui Harian7.com pada Jumat (27/07).
Lanjut Joko, Memang akhir-akhir ini harga penjualan daun tembakau tidak bisa stabil serta tidak bisa diandalkan sebagai penghasilan para petani di wilayah ini.
" berpindahnya para petani untuk menanam sayur mayur karena tanaman ini hampir tak mengenal musim sehingga setisp saat bisa menanamnya, dan masalah penjualanya pun sangat mudah karena para pedagang biasanya masuk ke kampung-kampung dalam mencari daganganya," pungkasnya.
(Ady Prasetyo)