Iklan

Iklan

,

Iklan

Sarjita: Kemampuan Literasi Siswa Dapat Ditempuh Melalui Proses Pembelajaran Dan Budaya Baca

Redaksi
Kamis, 11 Februari 2016, 00:47 WIB Last Updated 2016-02-10T17:47:33Z
TTO-P USAID Prioritas Provinsi Jawa Tengah Ahmad Sarjita saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Praktik Yang Baik Modul III Dalam Pembelajaran SD/MI Di Kabupaten Semarang di Hotel Beringin Salatiga.
SALATIGA,Harian7.com – Upaya mendorong tingkat kemampuan literasi siswa sekolah dasar dapat ditempuh secara terpadu melalui proses pembelajaran dan pengembangan budaya baca. Hal itu diungkapkan Teacher Training Officer-Primary School (TTO-P) USAID  Prioritas Provinsi Jawa Tengah Ahmad Sarjita saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Praktik Yang Baik Modul III Dalam Pembelajaran SD/MI Di Kabupaten Semarang, bertempat di Hotel Beringin Salatiga Rabu-Jumat (10-12/2). “ Guru didorong untuk lebih kreatif sehingga strategi pembelajaran lebih bervariasi untuk memberi kesempatan siswa membaca dalam proses pembelajaran dan lebih intensif memeriksa pemahaman siswa dalam membaca,” tutur Sarjita.

Menurut Sarjita pelatihan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan dasar. “Paket pelatihan modul III ini lebih  berorientasi pada peningkatan kemampuan literasi siswa. Siswa didorong untuk mampu menuliskan pikiran sendiri dan melahirkan karya tulis yang panjang, teliti, dan menarik. Dalam pelatihan modul III, USAID Prioritas juga akan memberikan buku-buku bacaan untuk siswa kelas awal SD/MI dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa di sekolah mitra.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan apresiasi yang baik terhadap USAID atas kerjasamanya dengan Pemda Kabupaten Semarang selama kurun waktu empat tahun ini.”Banyak ilmu yang bermanfaat yang telah diperoleh para guru sampai saat ini, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru di bidang pembelajaran,” katanya.
  
Dikatakan Dewi,  pihaknya juga akan monitoring untuk sekolah- sekolah mitra yang guru- gurunya sudah dilatih sehingga bisa ditularkan ke sekolah- sekolah lain. Dewi berharap agar jalinan kerjasama dengan Usaid ini bisa berkelanjutan dan diperpanjang.

Koordinator USAID Kabupaten Semarang, Ardi Kusumo menjelaskan, jumlah peserta pelatihan kali ini diikuti sebanyak 83 fasilitator pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk SD dan MI, meliputi Kecamatan Sumowono dan Kecamatan Tengaran.(imm/m.nur)

Iklan