SALATIGA,Harian7.com –
Upaya mendorong tingkat kemampuan literasi siswa sekolah dasar dapat ditempuh
secara terpadu melalui proses pembelajaran dan pengembangan budaya baca. Hal
itu diungkapkan Teacher Training Officer-Primary School (TTO-P)
USAID Prioritas Provinsi
Jawa Tengah Ahmad Sarjita saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan
Praktik Yang Baik Modul III Dalam Pembelajaran SD/MI Di Kabupaten Semarang,
bertempat di Hotel Beringin Salatiga Rabu-Jumat (10-12/2). “ Guru didorong
untuk lebih kreatif sehingga strategi pembelajaran lebih bervariasi untuk
memberi kesempatan siswa membaca dalam proses pembelajaran dan lebih intensif
memeriksa pemahaman siswa dalam membaca,” tutur Sarjita.
Menurut Sarjita pelatihan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan dasar. “Paket pelatihan modul III ini lebih berorientasi pada peningkatan kemampuan literasi siswa. Siswa didorong untuk mampu menuliskan pikiran sendiri dan melahirkan karya tulis yang panjang, teliti, dan menarik. Dalam pelatihan modul III, USAID Prioritas juga akan memberikan buku-buku bacaan untuk siswa kelas awal SD/MI dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa di sekolah mitra.
Menurut Sarjita pelatihan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan dasar. “Paket pelatihan modul III ini lebih berorientasi pada peningkatan kemampuan literasi siswa. Siswa didorong untuk mampu menuliskan pikiran sendiri dan melahirkan karya tulis yang panjang, teliti, dan menarik. Dalam pelatihan modul III, USAID Prioritas juga akan memberikan buku-buku bacaan untuk siswa kelas awal SD/MI dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa di sekolah mitra.
Sementara
itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan
apresiasi yang baik terhadap USAID atas kerjasamanya dengan Pemda Kabupaten
Semarang selama kurun waktu empat tahun ini.”Banyak ilmu yang bermanfaat yang
telah diperoleh para guru sampai saat ini, sehingga dapat meningkatkan
kompetensi guru di bidang pembelajaran,” katanya.
Dikatakan Dewi, pihaknya juga akan monitoring untuk sekolah-
sekolah mitra yang guru- gurunya sudah dilatih sehingga bisa ditularkan ke
sekolah- sekolah lain. Dewi berharap agar jalinan kerjasama dengan Usaid ini
bisa berkelanjutan dan diperpanjang.
Koordinator
USAID Kabupaten Semarang, Ardi Kusumo menjelaskan, jumlah peserta pelatihan
kali ini diikuti sebanyak 83 fasilitator pembelajaran dan manajemen berbasis
sekolah (MBS) untuk SD dan MI, meliputi Kecamatan Sumowono dan Kecamatan
Tengaran.(imm/m.nur)