Iklan

Iklan

,

Iklan

Tertimpa Lift, Seorang Karyawan Pabrik Sepatu Meninggal Karena Kepala Pecah, LSM ICI Menduga Pihak Pabrik Tidak Terapkan Standar Safety

Redaksi
Sabtu, 10 April 2021, 11:32 WIB Last Updated 2021-04-10T05:05:51Z
Istimewa.


SALATIGA,harian7.com
- Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia Coruption Investigation (LSM ICI), nyatakan turut prihatin atas musibah yang menewaskan salah satu karyawan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi sepatu di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, beberapa waktu lalu.


Hal tersebut diungkapkan ketua harian7.com LSM ICI Jawa Tengah, Shodiq saat ditemui harian7.com, Sabtu (10/4/2021) pagi.


"Kami turut berbela sungkawa semoga almarhum diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa dan semoga husnul khotimah,"ucapnya.


Diungkapkan Shodiq, terkait musibah kecelakaan kerja yang menewaskan seorang karyawan perusahaan tersebut, tentunya soal standar Safety patut dipertanyakan. 


"Standar safetynya patut dipertanyakan itu, terlebih sudah memakan korban. Tentunya kalau standar safetynya diterapkan, kejadian seperti itu dapat terdeteksi, sehingga minim resiko,"tandas Shodiq.


Pasalnya jika  perusahaan tersebut melakukan atau menerapkan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) yang meliputi identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko dalam penerapan SMK3. Sehingga jika itu diterapkan maka risiko atau bahaya yang sudah diidentifikasi maka  tingkat risiko atau bahaya sangatlah minim.


"Yang patut dipertanyakan lagi apakah korban sudah mengenakan APD standar Nasional dan apakah  pemasangan rambu K3 termasuk dalam pengendalian administratif, sudah diterapkan, lah ini tugas dinas terkait untuk mengambil tindakan dan melakukan kroscek agar kejadian serupa tidak kembali terjadi,"terangnya.


Meski rambu K3 memang bukan upaya pengendalian utama dan tidak dapat menghilangkan bahaya sepenuhnya. Akan tetapi, rambu K3 memiliki peranan penting untuk mencegah atau meminimalkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK), serta mengingatkan pekerja, kontraktor, atau tamu perusahaan tentang potensi bahaya.


"Ini yang menjadi PR para pihak pemengku kebijakan. Turun kelokasi dong dan beri tindakan yang tegas,"tandas Shodiq.


Shodiq menegaskan, terkait meninggalnya seorang karyawan tersebut pihaknya akan melayangkan surat ke dinas terkait dan aparat penegak hukum meminta  agar kasus tersebut ditindak lanjuti dan jika ada pihak pihak yang lalai segera ditindak.


"Dalam waktu dekat kami akan layangkan surat, agar persoalan dampat terungkap dan kedepan kejadian serupa tidak terulang,"tegasnya.



Dijelaskan Shodiq, dari hasil investigasi tim dilapangan yang dihimpun dari beberapa pihak, peristiwa naas tersebut terjadi pada hari Senin 29 Maret 2021 di Gedung Technical Banbury sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi sepatu yang berada di Jl. Lingkar Selatan Kel. Randuacir Kec. Argomulyo Kota Salatiga.


 "Korban yang meninggal adalah seorang karyawan mekanik berinisial BS usia 30 tahun warga sesuai kitas Perum Palasari Safari Kel. Selawi Kec. Sukaraja Kab. Sukabumi,"jelasnya.


Adapun kronologis kejadian, lanjut Shodiq, berawal pada pukul 08.30 wib  lift convertor (lift barang) diperusahaan tersebut mengalami kerusakan. Selanjutnya pada pukul 10.00 wib, korban selaku mekanik datang untuk memperbaiki. Lalu sekira pukul 10.30 wib lift jatuh dari atas dan menimpa kepala korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia ditempat.


"Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka pada bahu sebelah kanan memar dan kepala korban bagian depan hancur. Korban meninggal dilokasi kerja,"papar Shodiq dengan gamblang.


"Setelah kejadian tersebut pihak perusahaan menghubungi RSUD Salatiga dan pihak Kepolisian,"pungkas Shodiq.


Sementara, Kasubbag Humas Polres Salatiga AKP Hari Slamet Trianto saat dikonfirmasi harian7.com perihal tersebut melalui WhatsApp menjawab, terkait kejadian tersebut belum ada laporan resmi dari reskrim, karena masih dalam proses penanganan/penyelidikan.


Ketika ditanya berarti benar adanya kejadian tersebut, ia menjawab singkat,"Siap,".


Terpisah, pihak perusahaan yang bergerak dibidang produksi sepatu, RN saat dikonfirmasi harian7.com melalui WhatsApp terdapat centang dua berwarna biru, namun tidak merespon.(M.N/Tim)

Iklan