Iklan

Iklan

,

Iklan

Candi Gedong 9 Di Jamas, Komunitas Adat Gedong 9 Gelar Ritual Pengambilan Air Suci

Senin, 09 November 2020, 23:29 WIB Last Updated 2020-11-09T16:32:07Z

Penulis :  Fera

Doc. Foto : Vitri


SEMARANG, Harian7.com
- Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang akan menggelar festival Candi Gedong 9 pada Rabu (11/11/2020) mendatang. Acara tersebut akan dimeriahkan oleh beberapa Sendra Tari dengan puncak acara pembersihan atau lebih dikenal dengan penjamasan Candi Gedong 9 yang nantinya akan dilakukan di komplek Candi Gedong 1.

Sebelum acara penjamasan dilakukan, masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Adat Gedong 9 yang lebih dikenal sebagai pemangku Adat Gedong 9 melakukan ritual pengambilan mata air pada Senin (09/11/2020).


Ada tiga mata air di tiga Kecamatan berbeda yang diambil guna melakukan ritual penjamasan Candi Gedong 9, Rabu mendatang. Kali Condong di wilayah Kecamatan Jambu adalah mata air pertama yang akan diambil, dilanjutkan dengan Sendang Kamulyan di wilayah Kecamatan Sumowono dan yang terakhir adalah Sendang Kali Pawon yang berada di wilayah Kecamatan Bandungan.


Menurut Ki Jagad Pamungkas, pendiri Komunitas Adat Budaya Nuswantoro saat ditemui harian7.com disela-sela acara pengambilan air di Sendang Kamulyan menuturkan bahwa ketiga mata air ini sengaja dipilih bukan tanpa sebab.


"Tiga mata air ini dipilih karena magnetiknya, atau dalam istilah religius karena memiliki gelombang magnetik atau gelombang energi yang masih murni dan kuat, sehingga cocok untuk penjamasan Candi Gedong 9. Sedangkan energi yang paling besar adalah yang ada di Sendang Kamulyan ini," papar Ki Jagad Pamungkas.


Senada dengan Ki Jagad, Anak Anung Sambara, Kepala Desa Kebun Agung  menjelaskan bahwa ketiga sendang tersebut berada di tiga wilayah yang merupakan daerah penyangga Candi Gedong 9. 


"Ketiga Sendang tersebut mewakili letak Candi Gedong 9 yang diampu oleh tiga Kecamatan dengan Adat Budaya yang serupa. Sejak dulu air di Sendang Kamulyan ini memang disakralkan. Warga di sini menyebutnya ‘Tuk Sewu’ (seribu mata air, red). Dan memang sudah melegenda sejak jaman nenek moyang sebagai sumber penghidupan yang airnya tidak pernah surut," ungkap Anung.


Sementara itu, Supoyo salah seorang pemangku Adat Gedong 9 mengungkapkan bahwa festival Candi Gedong 9 ini merupakan titik tolak ritual yang ada di kompleks Candi Gedong 9.


"Sejak dulu wilayah Jagoan yang ada mata air Sendang Kamulyan ini selalu melakukan event-event kebudayaan yang besar tapi tidak pernah terekspos dan tidak pernah masuk dalam kalender event pariwisata Kabupaten Semarang. Karena itu, kita berharap digelarnya festival Candi Gedong 9 ini bisa berkembang menjadi festival Internasional Candi Gedong 9, sehingga Gedong 9 ini bisa menjadi sentra budaya, spiritual dan pariwisata di Indonesia," ungkap Supoyo.


Hal ini pula yang diamini oleh Edy, pemangku Adat Jambu.


"Kita sebagai pemangku adat bertugas untuk mempersatukan masyarakat yang menggemari kebudayaan khususnya adat budaya Jawa, sehingga dengan digelarnya acara semacam ini kami bisa memperkenalkan adat dan budaya Jawa ini pada generasi muda saat ini," tandas Edy.


Acara ritual pengambilan air suci diakhiri dengan penyimpanan air suci tersebut di rumah dinas pariwisata yang terletak di komplek Candi Gedong 9.

Iklan