SEMARANG, Harian7.com - Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan jika pembenahan infrastruktur menjadi kunci perkembangan Kota Semarang dalam lima tahun terakhir.
"Keyakinan itu didasari atas data kondisi Kota Semarang pada tahun 2011, dimana kondisi infrastruktur yang kurang baik berdampak pada keengganan investor melirik Ibu Kota Jawa Tengah,"ujarnya, saat menjadi narasumber pada Akademi Pemimpin Indonesia yang digelar oleh Partai Gelora Indonesia, Minggu (27/9).
Menurutnya, jika pembenahan infrastruktur di Kota Semarang menjadi fokusnya pada awal kepemimpinan. Pada tahun 2011 potret kondisi Kota Semarang jalan rusak mencapai 54%, wilayah rawan banjir juga mencapai 41%, sehingga tidak pernah ada investasi masuk lebih dari 1 triliun dalam satu tahun.
"Kondisi - kondisi tersebut juga yang kemudian membuat angka kemiskinan di Kota Semarang cederung tinggi, yaitu berada pada angka 5,6%,"tuturnya.
Dia menambahkan, ketika kondisi infrastruktur berhasil ditingkat, investor mulai melirik Kota Semarang untuk menanamkan modalnya dan Pada tahun 2019 bisa dilihat, ketika jalan rusak tinggal 5,09%, dan PR penanangan wilayah banjir hanya tersisa 13,71% saja, investasi yang masuk ke Kota Semarang melonjak hingga 36,5 Triliun dalam satu tahun.
"Tren positif itulah yang kemudian mampu menekan angkan kemiskinan di Kota Semarang pada tahun 2019 menjadi 3,98%, yang juga didukung upaya mendorong transformasi Kota Semarang menjadi kota pariwisata, agar semakin banyak peluang usaha muncul,"ujar Hendi.
Sementara itu, Ketua Partai Gelora Indonesia Kota Semarang, Danan Setiawan menuturkan jika tren positif Kota Semarang harus dapat dipertahankan bersama.
Menurutnya, Tahun ini menjadi pengalaman besar bagi kita semua. dimana kita dapat secara nyata berkontribusi membangun Semarang yang lebih hebat.
"Untuk itu mohon mas Hendi juga bisa terus memberikan motivasi kepada kami, agar kita dapat semakin bersemangat membangun Kota Semarang,"tutur Danan.
