Iklan

Iklan

,

Iklan

Lagi-Lagi Soal Bansos, Kantor Kecamatan Bawen Digerudug Ibu-ibu Perwakilan 10 RT

Redaksi
Selasa, 16 Juni 2020, 11:25 WIB Last Updated 2020-06-16T04:25:59Z
Para ibu-ibu saat menggerudug Kantor Kecamatan Bawen.
Penulis: Arie Budi

UNGARAN,harian7.com - Kantor Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, digerudug ibu-ibu dari perwakilan 10 RT Dusun Krajan, Desa Polosiri, Senin (15/6/2020) kemarin. Mereka menanyakan, mengapa tidak mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) hingga sekarang.

Dari pantuan harian7.com dilokasi, kedatangan para ibu ini bermaksud untuk mendapatkan kejelasan terkait Bansos, sehingga mendatangi Camat Bawen Gunadi dan Kades Polosiri Nurgiyanto di kantor.

Kedatangan merekapun disambut baik, selanjutnya perwakilan masyarakat Krajan Polosiri masuk untuk mendapatkan klarifikasi dari Camat dan Kades. Sementara, sebagian ibu-ibu memilih untuk duduk di depan kantor kecamatan beralaskan tanah.

Aminah (47) salah satu warga perwakilan dari Dsn Krajan Polosiri saat dikonfirmasi harian7.com dilokasi menyampaikan, "Kok saya dan ibu-ibu lain di Krajan masih ada yang belum dapat BST dan bansos Pemkab Semarang,"ucapnya.

" Saya janda yang tak bekerja dan kesehariannya harus merawat ibu saya yang sudah tua,"ujarnya.

Menurut Aminah, ibunya masih mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH). Namun ia mengaku dirinya dan beberapa warga lain di Krajan tak mendapatkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak corona, baik itu dari pemerintah pusat maupun Pemkab Semarang.

"Yang dapat kok malah mereka yang mampu-mampu. Yang tergolong tidak mampu seperti kami kok malah tidak dapat," jelasnya sembari berkaca-kaca.

" Maka saya dan perwakilan ibu-ibu warga Krajan Polosiri datang ke kantor kecamatan ini untuk meminta kejelasan kepada pak Camat, " jelasnya.

Diungkapkan Aminah, sebenarnya ingin mendapatkan bansos tersebut, sebab ia mengaku termasuk warga terdampak corona di Kabupaten Semarang.

Dikatakan Aminah pendataan sebenarnya sudah dilakukan. Pendataan dilakukan di tingkat RT masing-masing.

Namun ia mengaku tak mengetahui kenapa sampai saat ini ia tak mendapatkan bantuan sosial terdampak corona.

"Bansos Pemkab Semarang untuk warga terdampak corona berupa sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST) juga perluasan BST dari Kemensos pun tidak kami dapatkan,"tandas Aminah.

Kami bersama ibu-ibu lainya sebelumnya sudah menuju ke Balai Desa Polosiri. Namun dari informasi Pemdes, data penerima bantuan di Dusun Krajan Polosiri sudah dikirim.

" Harapannya semuanya dapat. Artinya kan masih banyak yang tak mampu di desa kami," pungkas Aminah.

Setelah berdiskusi dengan Camat Bawen Gunadi dan Kades Nurgiyanto, perwakilan ibu-ibu dusun Krajan itu pun kemudian pulang ke rumah dengan tertib.

Sementara itu, Camat Bawen Gunadi, saat dikonfirmasi harian7.com mengatakan, ia sebenarnya sudah memerintahkan kepada  kades untuk segera mendata ulang penerima bantuan corona di Dusun Krajan. Agar terdapat rasa keadilan, ia memerintahkan kades untuk mencoret penerima bansos yang termasuk keluarga mampu, dan menggantinya ke masyarakat tak mampu dan terdampak corona.

" Sebab tak hanya di Krajan Polosiri. Ada salah ketik juga untuk daftar penerima bantuan di kelurahan Harjosari. Kita sifatnya memaksimalkan pendataan supaya lebih cermat," kata Camat Bawen

Menurutnya, " solusi untuk warga Krajan setelah didata ulang akan mendapatkan BLT dari dana desa. Pendataan dilakukan sesuai SOP dari Dinsos Kabupaten Semarang yakni lewat ketua RT,"ujarnya.

"Kami langsung menargetkan kades setempat untuk mendata ulang bisa selesai maksimal dalam 3 hari ke depan,"  jelas Gunadi.

Sementara Kades Nurgiyanto, menambahkan, pihaknya sudah mendata sebanyak 1.200 warga dusun Krajan Polosiri Bawen Kabupaten Semarang untuk mendapatkan bansos. Data itu sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

" Tapi dari jumlah itu yang mendapatkan bantuan sosial ada 875 warga,"pungkas Nurgiyanto.(*)

Iklan