Iklan

Iklan

,

Iklan

Ditangan Sindhu, Ban Bekas Disulap Menjadi Tas dan Dompet, Bahkan Karya Buah Tanganya Dilirik Hingga Mancanegara

Redaksi
Minggu, 14 Juni 2020, 00:10 WIB Last Updated 2020-06-13T17:19:32Z
Sindhu Prasetyo saat menunjukan tas karyanya berbahan baku tenda bekas.
Penulis: M.Nur/Shodiq

Salatiga,harian7.com - Umumnya, sebagian orang menganggap sampah merupakan barang yang tak berguna. Sehingga mereka membuangnya begitu saja.

Namun, ditangan Sindhu Prasetyo justru sampah disulap menjadi kerajinan sehingga bisa meraup pundi-pundi uang dari sampah.

Saat ditemui harian7.com baru-baru ini, ditempat produksinya yang beralamatkan di Tetep Gambir, Salatiga, Jawa Tengah, Sindhu Prasetyo (41) mengatakan, awal mula mempunyai ide menciptakan sesuatu dari ban bekas pada 2010 lalu. Awalnya menjelaskan ide ini berawal saat  masih aktif di organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Selanjutnya  dalam kurun waktu 2006 sampai 2010 banyak belajar dan mengembangkan ide memproduksi barang-barang daur ulang. Lalu ia mencoba kerajinan dari bahan plastik. Namun, menurutnya saat itu plastik kurang kuat dan awet untuk dijadikan bahan produksi sesuatu.

"Setelah sebelumnya banyak eksperimen saya coba, akhirnya ketemu ide yakni  ban bekas. Dan saat ini juga mencoba eksperimen dengan bahan tenda bekas untuk dijadikan tas. Jadi untuk  bekas ban dalam truk itu saya jadikan  sebagai bahan dasar untuk membuat produk aneka tas dan dompet,"katanya.
Dompet karya Sindhu.

Ditambahkan pria yang akrab disapa Ayok ini, dalam setiap bulanya ia mampu memproduksi sekitar 1000 item yakni tas dan dompet. Dan untuk pemasaranya, untuk lokal dikirim ke sebuah toko di Jogja dan Bali dan juga dikirim ke mancanegara (ekspor).

"Kalau lokal sini saya kirim Jogja dan Bali, toko-tokonya orang asing. Ada yang langsung ke distributor maupun konsumen langsung,"terangnya.

Ketika ditanya untuk bahan baku didapat dari mana Ayok menuturkan, untuk bahan baku didapat dari perusahaan transportasi truk Siba Surya di pelabuhan.

"Untuk bahan baku kita dapat dari jasa transportasi truk kontainer, karena kan sekarang untuk kendaraan lain rata-rata menggunakan ban tubeles,"ucapnya.
Tas karya Sindhu.

Dibeberkanya, dalam waktu sebulan ia bisa meraup untung jutaan rupiah.

Ketika disinggung harga per jenisnya, Ayok menjelaskan, untuk harga jual dompet per pcs nya Rp.180 ribu hingga 350 ribu, sedangkan untuk tas per pcs nya Rp. 300 ribu hingga Rp.1,2 juta.

Ditambahkanya, saat ini ia juga tengah mencoba membuat tas berbahan baku bekas tenda.

"Ini saya juga baru eksperimen, membuat tas berbahan baku tenda bekas,"pungkasnya.(*)

Iklan