Iklan

Iklan

,

Iklan

Aktivitas di Pasar Pagi Salatiga Cenderung Mulai Mengabaikan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19

Redaksi
Jumat, 15 Mei 2020, 00:31 WIB Last Updated 2020-05-14T17:31:21Z
Hery Broto, Ketua DPC Lindu Aji (LA) Kota Salatiga.
Penulis: Heru Santoso | Editor: M.Nur

SALATIGA, harian7.com - Penanganan penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Salatiga dinilainya sudah mencapai titik puncak keprihatinan. Hal ini, dilihat dari Tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 yang masih "berkutat" pada penanggulangan dampaknya saja. Demikian dikatakan Hery Broto, Ketua DPC Lindu Aji (LA) Kota Salatiga kepada harian7.com, Kamis (14/05/2020).

"Harusnya, sudah berani melangkah mengimbangi dengan tindakan pencegahan atau preventif  yang memadahi. Pasalnya, ada kesan bahwa  himbauan dari Tim Gugus Tugas maupun melalui Forkopinda hanya untuk menggugurkan tugas saja dan dinilai belum kelihatan maksimal," jelasnya.

Hal itu dapat dilihat langsung di lapangan, seperti aktivitas di jalan-jalan, pasar maupun toko-toko di Kota Salatiga, yang masih berlangsung seperti biasa. Bahkan, sekarang ini mendekati lebaran yang mulai ramai pengunjung.   Aktivitas masyarakat cenderung mengabaikan protokol kesehatan, jika sekarang ini masih masa pandemi Covid-19.

Terlebih lagi, dengan adanya penataan di Pasar Pagi Salatiga yang menjadi viral di medsos, justru terkesan hanya sebuah pencitraan semata. Pasalnya, terbukti kondisi dan situasi di Pasar Pagi mulai berubah dan jauh seperti saat masih "hangat-hangatnya" penataan. Intinya, sudah lain saat awal diberitakan media.

Warga Ringinawe, Kel Ledok, Kec Argomulyo ini menambahkan, bahwa dengan kondisi riil sekarang, ini menandakan adanya carut marut realita berkumpulnya orang di jalan, swalayan, toko, dan pasar seyogyanya pengaturannya lebih dipertegas. Ini sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah seharusnya tetap wajib dilaksanakan.

"Hendaknya jangan  jadikan geliat ekonomi sebagai alasan untuk melanggar panduan yang sudah ada. Bahkan, jangan mengampangkan dengan aturan maupun statement tidak bertanggungjawab. Bahwa, penambahan kasus positif Covid-19 itu bukan dari cluster baru. Apapun argumennya, kenyataan yang terjadi bahwa orang positif Covid-19 khususnya di Kota Salatiga selalu bertambah," jelasnya.

Selain itu, terkait dengan  himbauan yang dilakukan pihak pemerintah selama ini, terkesan tidak ada yang memonitor dan mengevaluasi di lapangan. Apalagi memberikan tindakan tegas. Harusnya, kemampuan dalam komunikasi itu sangat penting dimiliki oleh seluruh punggawa pemerintahan yg harus dan dapat merangkul masyarakat dalam menghadapi Covid-19 ini.

"Jika hal tersebut diatas belum ada maka saya rasa 'jauh panggang dari api' untuk menyelesaikan masalah tersebut," tandas Hery.

Sementara itu, Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM menyatakan, bahwa dengan banyaknya pedagang dan pengunjung Pasar Pagi yang mulai kurang mentaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, tentunya lebih diperketat dengan pengawasannya.

"Untuk semuanya saja di Pasar Pagi, wajib hukumnya taat pada protokol kesehatan. Harus selalu memakai masker maupun physical distancing tetap berjalan. Yang utama, pengawasannya harus lebih diperketat," tandasnya.(*)

Iklan