Iklan

Iklan

,

Iklan

Warga Berharap, Pemkab Magelang Segera Menangani Luapan Air di Jl. Sultan Agung

Redaksi
Senin, 02 Maret 2020, 22:07 WIB Last Updated 2020-03-02T15:43:12Z
Kondisi jalan saat hujan.
MAGELANG, harian7.com - Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi, sering membuat kondisi jalan Sultan Agung, tepatnya di wilayah Dusun Nepak Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, terjadi banjir dan menimbulkan genangan air. Hal tersebut membuat masyarakat sekitar mengeluh, terutama bagi masyarakat pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.


Menurut keterangan Mochid (48) selaku Ketua RW 1 Nepak, Desa Bulurejo bahwa setiap kali turun hujan  jalanan ini mengalami banjir bahkan kadang hingga airnya meluap ke permukiman penduduk.

"Debit air terlalu besar pada sungai Bening depan (SMKN 1 Magelang) mengalir deras melalui selokan atau irigasi yang melintasi Perumahan Graha Surya dan sekitarnya lalu menggenang di jalan," jelasnya pada Senin, (02/03/2020).


Terjadinya banjir juga tidak terlepas dari masalah sampah  yang terbawa arus dari Sungai Bening tersebut dan kerap kali membuat mampat saluran irigasi yang berada di sekitar jalan Sultan Agung.

Terkait persoalan ini, dirinya mengaku telah beberapa kali melaporkannya kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Bulurejo. Kendati demikian, hingga saat ini masih belum ada tindakan yang dirasa signifikan untuk menangani masalah ini.


" Kami sudah berkali-kali melakukan  berkoordinasi dengan Kepala Desa, Pemdes sendiri sudah mengajukan kepada Pemerintah Daerah untuk normalisasi saluran irigasi namun sampai saat ini belum terealisasi,"Imbuhnya.

Masyarakat juga sudah sering membersihkan sampah. Namun apa daya sampah ini memang terlalu banyak, pungkasnya.

Salah satu warga setempat, Supriyono (40) mengaku, kondisi banjir di jalan Sultan Agung tersebut telah berlangsung selama 4 tahun terakhir. Ia berharap kepada Pemdes atau pun Pemkab Magelang untuk segera melakukan normalisasi irigasi yang ada.


" Kami khawatir juga berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar, terutama demam beradarah. Pada saat itu saja sudah ada korban demam berdarah. Kami mohon kepada pemerintah untuk segera melakukan tindakan demi kepentingan bersama dan masyarakat umum," harapnya. ( Ady Prasetyo )

Iklan