Iklan

Iklan

,

Iklan

Jelang Imlek, Ganjar Pranowo Kunjungi Kawasan Pecinan dan Sruput Secangkir Kopi di Dharmo Boutique

Redaksi
Sabtu, 25 Januari 2020, 03:14 WIB Last Updated 2020-01-24T20:49:15Z
Ganjar Pranowo saat kunjungi kawasan pecinan.(Foto : hms jtng)
Semarang,harian7.com - Tiga lokasi di sambangi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat  mengunjungi kawasan Pecinan Semarang menjelang Tahun Baru Imlek, Jumat (24/1/2020).


Tiga lokasi yang disambangi Ganjar Pranowo yakni rumah kopi legendaris Dharmo Boutique Roastery, Masjid Ann Nur Diponegoro dan Gedung Perkumpulan Sosial Rasa Darma.

Saat berkunjung orang nomor satu di Jawa Tengah ini  mencicipi secangkir kopi di Dharmo Boutique Roastery di Jalan Wotgandul Barat Nomor 14 Kranggan Kota Semarang, sebuah rumah yang menyediakan berbagai kopi. Pada jaman kolonial Belanda dulu, rumah kopi ini satu-satunya yang dimiliki orang noneropa.

Rumah ini kini ditinggali pewaris generasi ketiga yang bernama Widayat Basuki Dharmowiyono (73). Basuki, sapaan Widayat Basuki Dharmowiyono, turut menyambut Ganjar yang berkeliling melihat mesin giling kopi tua miliknya yang sudah berusia 102 tahun.

“Ini kalau dijadikan kafe bisa bagus, mesin-mesin tua daripada berkarat dan ndongkrok bisa direstorasi jadi ornamen sejarah,” kata Ganjar Pranowo.

Ganjar tak bisa berlama-lama di rumah kopi ini lantaran adzan shalat Jumat sudah memanggilnya. Bersama ajudan, ia pun menuju Masjid An Nur Diponegoro. Bangunan kecil di dalam Kampung Menyanan Kecil ini adalah satu-satunya masjid di kawasan pecinan. Namanya dilekati dengan Diponegoro karena konon pernah digunakan Pangeran Diponegoro pada tahun 1800-an untuk bersembunyi.


Meski berada di tengah-tengah komunitas nonmuslim, masjid ini tetap berdiri dengan nyaman. Keberadaannya sangat membantu orang-orang muslim yang sehari-hari bekerja di Pecinan.

Kehadiran Ganjar tak pelak menyedot perhatian jamaah. Maklum masjid 25 x 10 meter itu jarang dikunjungi pejabat.

Selanjutnya Ganjar mengunjungi Gedung Perkoempoelan Sosial Rasa Dharma atau Boen Hian Tong di Jalan Gang Pinggir dan langsung disambut Harjanto Halim selaku Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopisemawis).

Harjanto menjelaskan, perkumpulan tersebut berdiri sejak 1876 dengan nafas sastra dan kebudayaan yang lekat. Kini menjadi tempat berkumpul orang tionghoa dari beragam kalangan. Menariknya, pengurus Rasa Darma kini juga diisi orang muslim.

“Sejak ada Sinchi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di sini, sajian makan yang mengandung babi dihilangkan, diganti kambing dan ayam, jadi semua halal untuk umat muslim,” kata Harjanto.


Untuk membuktikannya, Harjanto mengajak Ganjar makan bersama. Acara makan itu merupakan tradisi warga Pecinan Semarang menjelang Tahun Baru Imlek.

Sebelum pamit, Ganjar sempat ngevlog ucapan Selamat Tahun Baru Imlek bersama pengurus Rasa Dharma. “Selamat Imlek ya, Sin Chun Kiong Hi!,” ucap Ganjar yang artinya kira-kira ‘Selamat menyambut musim semi yang baru’.(Sin/rls/hms jtng)

Iklan