Iklan

Iklan

,

Iklan

PLN Gelar Temu Stakeholder Pengamanan Sistem Kelistrikan

Senin, 07 Oktober 2019, 13:41 WIB Last Updated 2019-10-07T06:41:03Z
Cilacap, Harian7.com - Meski saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah beroperasi baru berkapasitas 600 MW, namun Pembangkit Listrik Negara (PLN) terus berupaya untuk segera memiliki PLTU berkapasitas 3.000 MW atau terbesar se-Jawa di Kabupaten Cilacap.

Amir Rosidin, Direktur Regional PLN Jawa Bagian Tengah mengatakan, mulai 1 September lalu sudah diuji terus, hingga tanggal 12 September dites, dimana yang kapasitas 1000 mega dimatikan.

"Hasil ujicoba tersebut menyatakan kondisi kelistrikan di Jawa sudah bisa bertahan," katanya usai kegiatan Temu Stakeholder Pengamanan Sistem Kelistrikan dalam rangka Beroperasinya PLTU CIlacap EKspansi II 945 MW, yang digelar oleh PT S2P PLTU Cilacap, di Fave Hotel, Jumat (04/10/2019).

Dia menambahkan, ada beberapa pertahanan yang sudah disiapkan, riley-riley yang sebelumnya rata-rata 2000 mega, sekarang ditingkatkan menjadi 5600 mega.

"Kalau sebelumnya bisa kenapa-kenapa sekarang sudah bisa tahan," tandasnya.

Untuk proyek ekspansi II dengan kapasitas 1000 MW, 945 MW diantaranya digunakan oleh PLN, dan sisanya 55 MW digunakan oleh PT S2P sendiri.

Menurutnya, proyek yang maju 10 bulan ini cukup bagus untuk meningkatkan kemampuan dari sistem listrik Jawa-Bali.

"Sistem kelistrikan Jawa-Bali sendiri saat ini, kapasitas totalnya sudah mencapai 34.000 MW, dengan beban sudah mencapai 27.000 MW," ungkap Amir.

Ada beberapa pembangkit memang yang digunakan untuk Piker, katanya dan beberapa pemeliharaan. Nah itu meningkatkan kapasitasnya.

Disinggung mengenai lahan terbuka hijau di PT S2P Cilacap dengan lingkungan, dia menjelaskan bahwa PT S2P sendiri sudah cukup bagus dalam mengelola lingkungan sekitarnya. Dari hasil pemantauannya di dalam PLTU sudah sangat hijau, di mana banyak tumbuhan seperti pohon kelapa dan lain sebagainya.

"Saya kira itu sudah sangat bagus. Tidak ada masalah dalam penghijauan," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan terkait pembangunan Jetty yang nantinya untuk angkutan batubara. Penggunaan truk pengangkut batubara sendiri menurut dia tidak lagi digunakan apabila Jetty tersebut sudah jadi.

"Jetty merupakan salah kelengkapan pembangkit untuk membawa batubara dari luar. Dan kita sudah tidak bisa menggunakan Jetty yang lama, karena nanti akan antri. Kalau batubara cukup, itu dioperisikan untuk pembangkit," terangnya.

Bupati Cilacap melalui Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman mengatakan, secara prinsip Pemkab Cilacap mendukung apa yang sudah menjadi program Pemerintah Pusat menjadikan Cilacap sebagai daerah industri energi untuk program 35.000 MW.

"Cilacap setelah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional resikonya Cilacap menjadi daerah tujuan investasi. Salah satu yang besar adalah investasi energi. Oleh karena itu kami mohon minta berdayakan SDM di Cilacap," jelasnya. (Rusmono)

Iklan