Iklan

Iklan

,

Iklan

Seratusan Mahasiswa Perguruan Tinggi di Salatiga Gelar Demo, Salah Satu Posternya Menonjolkan Nama Kelamin Perempuan

Redaksi
Rabu, 25 September 2019, 23:22 WIB Last Updated 2019-09-25T16:22:54Z
SALATIGA, harian7.com - Tidak kurang 100 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bela Rakyat Salatiga yang didalamnya terdiri dari HMI dan KAMMI Salatiga, serta sejumlah mahasiswa dari IAIN, UKSW dan STIE AMA Salatiga menggelar demo di depan gedung DPRD Kota Salatiga Jalan Sukowati No 51, Rabu (25/9/2019). Demo yang dikomandani Achmad Najmi, yang juga Ketua Umum HMI sekaligus penanggung jawab aksi berlangsung singkat dan damai.

Berangkat dari kampus 1 IAIN Salatiga, para demonstran yang berjalan kaki ini lebih dulu menyusuri dan mengitari Lapangan Pancasila Salatiga setelah itu lanjut menggelar orasi di depan Gedung DPRD Kota Salatiga. Sebelum orasi diteriakkan, para peserta aksi meneriakkan yel-yel "Turun-turun DPR dan Ganyang DPR". Serta membawa pilihan poster yang intinya berisi berbagai kecaman terhadap DPR.
Salah satu poster yang dibawa demonstran, menggelitik masyarakat yang membacanya.

Penanggungjawab aksi, Achmad Najmi menyatakan, bahwa aksi sekarang ini adalah yang pertama kalinya. Apabila wakil rakyat atau DPRD Kota Salatiga tidak ada yang mau bertemu dengan peserta aksi maka akan melakukan aksi yang sama dengan massa lebih banyak lagi.

"Kami datang disini ingin bertemu dengan para wakil rakyat, tolong wakil rakyat dapat menemui kami semua. Jika sampai kami tidak ditemui wakil rakyat disini maka kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak lagi," teriak Najmi didampingi beberapa rekannya dari HMI dan KAMMI, di depan pintu gerbang Gedung DPRD Kota Salatiga, Rabu (25/9/2019).

Menurutnya, apa yang Aliansi Bela Rakyat Salatiga ingin sampaikan diantaranya mendesak DPRD Kota Salatiga untuk secepatnya menyampaikan tuntutan para mahasiswa ini ke DPR RI.

"Agar mendorong DPR RI untuk melakukan peninjauan kembali UU KPK dan menolak segala pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Menolak pengesahan pasal-pasal karet dalam RUU KUHP, UU KPK, RUU Kemasyarakatan, RUU Sumber Daya Airserta RUU Pertanahan. Juga menolak tegas pengesahan RUU PKS," kata Najmi dalam pernyataan aksinya.

Ditambahkan, juga menuntut DPRD Kota Salatiga untuk bisa menjalankan kewajibannya sebagai representasi rakyat untuk bisa menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Setelah menunggu beberapa saat, karena memang di dalam gedung DPRD sedang ada pelantikan pimpinan DPRD Kota Salatiga, akhirnya Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit dengan didampingi dua wakil ketua menemui pendemo. Bahkan, Dance langsung didaulat untuk naik kap mobil untuk menyampaikan orasi dan tanggapannya.

"Kita apresiasi aksi Aliansi Bela Rakyat Salatiga ini. Segera kami akan mendorong DPR RI untuk meninjau kembali apa yang disampaikan para demonstran yang berlangsung dimana-mana itu," kata Dance dihadapan ratusan peserta aksi.

Tidak kurang lima belas menit, Dance menanggapi para pendemo langsung turun dan bersama dua wakil ketua DPRD Salatiga, Latif Bahari ST dan Saiful Mashud kembali masuk dalam gedung DPRD.
Pantauan harian7.com dimlokasi demo, beberapa poster yang dibawa para demonstran ada poster berisi terkait dengan kelamin laki-laki dan perempuan. Bahkan, oleh yang membawa poster sengaja ditonjol-tonjolkan agar masyarakat membacanya.

"Lha kok ini antara demonstran dan petugas keamanan sepertinya imbang. Mengapa perguruan tinggi di Salatiga ini diajak gabung sekalian. Dan yang membuat orang yang baca poster-poster yang mereka bawa, salah satunya berani menuliskan nama kelamin perempuan dalam poster itu," kata Muhammmad Khomeri (53) warga Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga kepada harian7.com, disela menonton demo di depan Gedung DPRD Salatiga, Rabu (25/9/2019). (Heru Santoso)

Iklan