Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM menyatakan, bahwa dalam menyampaikan pendapatnya dimuka umum yang dilakukan masyarakat itu tetap diperbolehkan menurut undang undang (UU). Namun, semua itu harus tetap mematuhi segala kententuan yang berlaku, bahkan jangan sampai aksi yang dilakukannya justru dapat memperkeruh suasana. Selain itu, jangan sampai apa yang dilakukan berupaya untuk mempengaruhi hasil keputusan yang akan diambil.
"Apabila permasalahan sudah dalam proses hukum, maka harus dapat mempercayai keputusan hakim. Pasalnya, hakim akan berlaku adil, transparan dan independen, serta menghormati keputusan tersebut. Karena itulah hal terbaik bagi masa depan Bangsa Indonesia," terang Yuliyanto.
Ditambahkan, pihaknya juga menolak aksi kekerasan atau kerusuhan pada saat penyampaian pendapat dimuka umum atau aksi unjuk rasa. Bahkan, akan memberikan dukungannya kepada TNI dan Polri dalam menindak pelaku kerusuhan sesuai hukum yang berlaku. Semua itu, demi tegak dan kokohnya NKRI.
"Saat ini yang masih dalam suasana Idul Fitri, kepada semua pihak untuk dapat saling menjaga diri, menahan nafsu dan emosi. Jangan sampai justru membuat ulah provokasi serta membuat kegaduhan di tengah masyarakat," katanya.
Selain itu, dengan menghindari provokasi itu maka masyarakat dapat hidup dalam suasana yang sejuk, kondusif dan penuh kekeluargaan, sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika, didalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan dasar Pancasila.
Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi menyatakan bahwa Polres Salatiga tetap berupaya semaksimal mungkin dalam menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
"Disamping itu, kami juga apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan untuk proses penegakan hukum yang dilakukan. Polri akan mengedepankan profesionlismenya dan bertindak secara proporsional," tandas AKBP Gatot Hendro Hartono melalui Kasubbag Humas AKP Djoko Lelono kepada harian7.com, Selasa (11/6/2019. jelasnya. (Heru Santoso)
Editor : M.Nur
