Boyolali,harian7.com - Masyarakat Desa Gladagsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali ramaikan acara Metri Dukuh Getasari dan Gebyar Kirab Budaya Gladagsari 2019, Rabu (20/11/2019). Tradisi turun temurun tersebut di gelar hingga saat ini tahun yang ke 9.
Saat acara berlangsung kali ini berbeda dengan acara di tahun sebelumnya. Karena ada pemekaran wilayah kecamatan, yang sebelumnya ikut Kecamatan Ampel saat ini ikut wilayah Kecamatan Gladagsari.
Acara Metri Dukuh Getasari dan Gebyar Kirab Budaya 2019 ini dibuka oleh Bupati Boyolali Drs Seno Samodro yang diwakili Kabid Kebudayaan Triyaningsih. Dalam sambutannya Triyaningsih mengatakan, Metri Dukuh Getasari dan Gebyar Budaya Gladagsari 2019, ini digelar dalam rangka untuk melestarikan kesenian daerah (Nguri- uri kebudayaan leluhur - red jawa ) dan untuk selalu mengenalkan kepada anak anak kita tentang budaya lokal ( Jawa,Indonesia -Red ).
"Acara ini digelar untuk melestarikan budaya leluhur agar tidak punah. Selain itu untuk mengenalkan budaya kita, yang nantinya bisa diangkat dan dijual ke tingkat yang lebih luas baik tingkat kabupaten, Jateng, Nasional bahkan Manca Negara,"katanya.
Sebagai informasi, acara ini dibuka sejak hari ini dan akan berlangsung selama lima hari yakni 20 November sampai dengan 24 November 2019.
Acara yang juga mengusung tema Festival Arts dan Cultural Performance di buka dengan penampilan 23 kesenian tingkat RT dan juga TK yang ada di Desa Gladagsari. Adapun sebagai juri dalam acara ini yakni ,Eko Wahyu Prihantoro, Indras Sriharjanti ( Guru di SLB YPCM Boyolali ) dan Arko Kilat Kusumaningrat.(Rhrj/red)
Saat acara berlangsung kali ini berbeda dengan acara di tahun sebelumnya. Karena ada pemekaran wilayah kecamatan, yang sebelumnya ikut Kecamatan Ampel saat ini ikut wilayah Kecamatan Gladagsari.
Acara Metri Dukuh Getasari dan Gebyar Kirab Budaya 2019 ini dibuka oleh Bupati Boyolali Drs Seno Samodro yang diwakili Kabid Kebudayaan Triyaningsih. Dalam sambutannya Triyaningsih mengatakan, Metri Dukuh Getasari dan Gebyar Budaya Gladagsari 2019, ini digelar dalam rangka untuk melestarikan kesenian daerah (Nguri- uri kebudayaan leluhur - red jawa ) dan untuk selalu mengenalkan kepada anak anak kita tentang budaya lokal ( Jawa,Indonesia -Red ).
"Acara ini digelar untuk melestarikan budaya leluhur agar tidak punah. Selain itu untuk mengenalkan budaya kita, yang nantinya bisa diangkat dan dijual ke tingkat yang lebih luas baik tingkat kabupaten, Jateng, Nasional bahkan Manca Negara,"katanya.
Sebagai informasi, acara ini dibuka sejak hari ini dan akan berlangsung selama lima hari yakni 20 November sampai dengan 24 November 2019.
Acara yang juga mengusung tema Festival Arts dan Cultural Performance di buka dengan penampilan 23 kesenian tingkat RT dan juga TK yang ada di Desa Gladagsari. Adapun sebagai juri dalam acara ini yakni ,Eko Wahyu Prihantoro, Indras Sriharjanti ( Guru di SLB YPCM Boyolali ) dan Arko Kilat Kusumaningrat.(Rhrj/red)