Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, bahwa dengan perkembangan situasi saat ini, yang intinya pihaknya mengajak warga untuk selalu menjaga kebersamanan dan keamanan lingkungan. Selain itu, khususnya warga hendaknya dapat memarkir kendaraan ditempat yang benar. Langkah ini, untuk mengantisipasi munculnya teror pembakaran kendaraan.
“Dengan maraknya, kasus teror pembakaran kendaraan itu, harapannya kegiatan siskamling lebih ditingkatkan. Selain itu, warga dapat membuat portal dengan akses satu pintu masuk untuk mengantisipasi potensi kerawanan,” terang AKBP Gatot Hendro Hartono.
 |
| Bersama jamaah membentang spanduk berisi penolakan masjid untuk kegiatan kampanye. |
Terkait dengan tempat ibadah khususnya masjid, jangan sampai tempat ibadah ini dipakai untuk kepentingan politik. Bahkan, kamaah masjid hendaknya tidak mudah terprovokasi dengan isu agama maupun politik serta tetap menjaga kerukunan sehingga kondusifitas kamtibmas tetap terjaga dengan baik dan kondusif dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2019.
Bersamaan dengan itu, Kapolres Salatiga juga memasang spanduk bertuliskan “Kami segenap tokoh agama, tokoh masyarakat dan alim ulama Kota Salatiga menolak masjid digunakan sebagai tempat kampanye” di masjid tersebut.
Sementara, Ustadz Rifai Romli menyampaikan ucapan terima kasih terkait dengan himbauan Kapolres Salatiga untuk tetap menjaga terwujudnya kondusifitas kamtibmas di wilayah. Ditegaskan pula, bahwa Masjid ‘Yaa Bunayya’ tidak akan pernah digunakan untuk kegiatan politik maupun kampanye.
“Yang jelas, Masjid ‘Yaa Bunayya’ tidak akan kita gunakan untuk kegiatan politik apapun ataupun kampanye. Masjid ini hanya khusus untuk tempat ibadah,” tandasnya.
Dalam Safari Sholat Subuh Bersama ini, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono didampingi Kapolsek Tingkir Kompol Edi Suharyanta, Kasat Binmas AKP Muh Basirun beserta beberapa anggota Polres Salatiga maupun Polsek Tingkir. (Heru Santoso)
Editor: M.Nur
