Iklan

Iklan

,

Iklan

Kunjungan Lapangan PDAM dan Forum Pelanggan ke Sumber Air Ngembat dan Pabrik Air Mineral “Sukabela”

Redaksi
Rabu, 25 Juli 2018, 00:45 WIB Last Updated 2018-07-24T17:45:34Z
UNGARAN, harian7.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang menggelar acara kunjungan lapangan pada dua sumber air bersih di Ngembat, Brongkol, Banyubiru dan komplek pabrik air minum ‘Sukabela’ di kawasan PT Bayuadji Nusantara Indonesia (BNI), Muncul, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa (24/7). Dalam kunjungan lapangan ini, PDAM mengikutsertakan Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) PDAM Kabupaten Semarang serta Dewan Pengawas PDAM.

          Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Semarang, Denny Ariawan SPsi MSi mengatakan, bahwa program kunjungan lapangan ini telah diprogramkan dan sengaja mengajak Forum Komunikasi Pelanggan dari masing-masing cabang di Kabupaten Semarang ini. Hal ini, agar dapat diketahui sejauh mana pemanfaatan air bersih dari sumber air di Ngembat maupun dapat mengetahui proses produksi air minum milik Kabupaten Semarang yaitu ‘Sukabela’. ‘Sukabela’ ini diproses dari sumbar air di Muncul yang menjadi satu dengan pabrik air menieral ‘Java’.

          “Kami mengajak Forum Komunikasi Pelanggan PDAM ini dengan maksud agar para pelanggan air di PDAM mengetahui sejauh mana proses penyaluran air bersih dari sumber air di Ngembat ini. Pada intinya, penyaluran air bersih kepada pelanggan dari Ngembat ini sangat berpengaruh terhadap aliran listrik PLN. Karena, jika aliran listrik ini lancar maka aliran air bersih pun tetap lancar. Namun sebaliknya, jika aliran listrik padam maka aliran air bersih ke pelanggan pun ikut mati,” terang Denny Ariawan.

          Ditambahkan, air bersih dari sumber air Ngembat ini kemudian dialirkan hingga penampungan di daerah Bong Cina, Tambakboyo selanjutnya dilairkan ke seluruh pelanggan PDAM di Ambarawa dan sekitarnya. Kendala utamanya adalah aliran listrik, karena untuk memompa air di Ngembat ini menggunakan listrik PLN.

          “Kapasitas air bersih di Ngembat ini ada 72 liter per detik, amun yang dipakai hingga sekarang ini baru 42 liter per detik. Sehingga sisanya aliran air mengalir keluar. Selain itu, luas wilayah di komplek sumber air di Ngembat ini tergolong luas mencapai 7.000 meter persegi.  Hanya saya, dari luas aera tersebut, masih harus lebih ditingkatkan pemanfaatan area,” katanya.

          Ditambahkan Denny, bahwa setelah setapak demi setapak meningkatkan pelayanannya PDAM kepada masyarakat, ternyata membuahkan hasil. Diantaranya, laba bersih perusahaan PDAM ini mengalami peningkatan dan kini menjadi Rp 300 juta. Selain itu, khusus honor lembur mengalami kenaikan mencapai 150 persen. Juga untuk tenaga penagihan dan tenaga pencabutan meteran PDAM, telah dipisahkan petugasnya.

          “Dengan cara dipisahkan antara petugas penagih dengan pencabut meteran ini, ternyata membuahkan hasil. Yaitu efektifitas penagihan mengalami kenaikan menjadi 80 persen, yang sebelumnya hanya 70 persen, sehingga ada kenaikan seebsar 10 persen. Penagih disini ternyata membantu pelanggan yang enggan membayar tagihan PDAM dan langkahnya ternyata sangat efektif dalam menaikkan pendapatan,” ujar Denny lebih lanjut.

          Usai mengunjungi Ngembat, berlanjut mengunjungi pabrik air minum dalam kemasan “Sukabela” di komplek PT Bayuadji Nusantara Industry (BNI) di Muncul, Banyubiru, Kabupaten Semarang. Air mineral Sukabela ini merupakan produk asli dari PDAM Kabupaten Semarang yang bekerjasama dengan PT BNI yang selama ini telah meproduksi air minum Java maupun Vit.

          “Sumber air di Muncul ini, kualitas airnya menempati urutan kedua setelah sumber air di Pandaan, Jawa Timur. Dari kapasitas 1.146 litar per detik, hingga kini baru dimanfaatkan sebesar 2%-nya.

Dengan memiliki produk air minum dalam kemasan “Sukabela” ini, maka keuntungan penjualan sekarang ini telah mencapai Rp 10 juta perbulannya. Ini adalah laba minimal dan harapan kedepannya keuntungan ini akan mengalami peningkatan,” tandasnya. (Heru)

Iklan