Iklan

Iklan

,

Iklan

Ratusan Pelajar SMA Negeri 2 Salatiga Demo, Tuntut Kepala Sekolah Diganti

Redaksi
Jumat, 08 Juni 2018, 14:02 WIB Last Updated 2018-06-08T07:16:58Z
Suasana demo di SMA Negeri 2 Salatiga.

SALATIGA, harian7.com – Demo yang dilakukan siswa siswi SMA Negeri 2 Salatiga kembali terjadi, Jumat (8/6) pagi. Kali ini, demo tersebut menuntut agar Kepala Sekolah Wahyu Tri Astuti secepatnya diganti.Mereka dengan membawa berbagai poster yang intinya mengecam kebijakan kepala sekolah. Bersamaan demo itu, di sekolah yang berada di daerah Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga itu berlangsung rapat orangtua/wali murid bersama kepala sekolah dan komite sekolah.

          “Pada intinya, telah ada kebijakan Pemprov Jateng terkait dengan potongan PSM atau SPP sebesar 60 persen. Sejak bulan Januari hingga April 2018 ini sisanya sebesar 40 persen sama sekali tidak dikembalikan yaitu kurang lebih ada Rp 200 juta masih dipegang pihak sekolah. Namun, hingga muncul aksi ini, pihak sekolah tidak transaparan masalah uang tersebut,” ujar Agus, salah seorang orangtua murid kepada wartawan, disela demo berlangsung, Jumat (8/6).

Beberapa siswa siswi yang menggelar demo menyatakan, bahwa pihak sekolah dinilai tidak dapat transaparansi terkait dengan masalah keuangan. Para siswa siswi akhirnya menuntut agar kepala sekolah secepatnya diganti. Jika kepala sekolah tetap dipertahankan dan tidak diganti maka kami semua tidak akan datang atau hadir pada tahun ajaran baru mendatang.
Sementara, Kepala SMAN 2 Salatiga Wahyu Tri Astuti menyatakan, pihaknya memberikan apresiasi dengan apa yang dilakukan anak didiknya itu, intinya mereka telah berani menyuarakan aspirasinya.

“Demo anak didiknya ini, merupakan wujud dari proses belajar berdemokrasi untuk mereka sendiri, kami tidak apa-apa dan silakan saja menyampaikan uneg-unegnya atau aspirasinya,” tandas Wahyu.
Sedangkan, sejumlah guru saat dimintai tanggapannya terkait dngan demo para siswa siswi SMAN 2 Salatiga, mereka enggan memberikan tanggapannya. Mereka semua ‘tutup mulut’, karena intinya semua agar yang menjelaskan langsung kepala sekolah.

“Maaf, silakan langsung meminta tanggapan kepada Ibu Kepala Sekolah, daripada kami memberikan keterangan, nanti malah salah,” tandas sejumlah guru yang enggan disebut namanya. (Heru/M.Nur)

Iklan