Iklan

Iklan

,

Iklan

Amanat Kyai Gentho : Jangan Sombong Dan Suka Menghina Orang Lain

Admin: Shodiq
Rabu, 31 Maret 2021, 18:40 WIB Last Updated 2021-03-31T11:41:08Z

 

Kyai Ahmad Said Zein saat memimpin istighosah dan Tahlil Akbar, Selasa (30/3/2021) kemarin malam.


Lapaoran : A Khozin | Kontributor Kendal


KENDAL ,  harian7.com - Puluhan Jamaah Laskar Kyai Gentho ( Generasi Thaubat ) menggelar Pengajiàn Rutin, Istighosah dan Tahlil Akbar, Selasa malam Rabunan, 30/03/21.


Acara yang diselenggarakan di markas Laskar Kyai Gentho tersebut di ikuti oleh berbagai element masyarakat "Out Of Law" diantaranya mereka berasal dari unsur Laskar, Ormas, LSM, Wartawan, Banser serta dari Fatayat dan Muslimat lingkungan sekitar markas.


Dalam Tausyiahnya, Kyai yang bernama asli Ahmad Said Zein itu menyoroti berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat saat ini, salah satunya adalah jangan bersikap sombong dan suka menghina serta merendahkan orang lain.


"Dan janganlah kamu berjalan diatas muka bumi ini dengan sombong," terang Kyai yang juga komandan Banser Satkoryon Brangsong Kendal Jateng itu menyitir salah satu ayat di dalam kitab Al qur'an.


Kyai yang selalu tampil dengan kaca mata hitam itu juga menekankan pentingnya saling menghargai antar sesama, jangan suka menghujat, menghina atau pun merendahkan orang lain, bisa jadi yang kalian hina itu, justru lebih baik darimu, Allah sudah mengingatkan hal itu.


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” jelasnya


Selain itu, Kyai yang aktif di Medsos itu juga mengingatkan kepada jamaahnya, jangan merasa benar sendiri, dan jangan suka mengkafir-kafirkan orang lain.


"Jaga keharmonisan dan Kerukunan umat beragama di dalam NKRI ini," terang kyai.


Pengajian dengan konsep Ngaji, Ngopi Heppy itu, sungguh sangat hidup dan menarik, disela-sela Tausyiah, Kyai mengkumandangkan sholawat yang diiringi dengan musik yang melibatkan para jamaah, sehingga pengajian tampak interaktive, syahdu, dan tidak membosankan.


"Materi yang disajikanpun sangat mudah dipahami, tidak menakut-nakuti, hati ini jadi bisa tenang, Semoga Allah Mengabulkan Ampunan dosa kita semua," harap Budi Gandik, Tokoh Lindu Aji Kendal kepada Harian7.com.


Senada dengan Budi, Ketua Ormas Rajek Wesi Limo Agus Purwanto mengatakan hal yang sama, 


"Semakin bertambahnya usia, sudah saatnya kita mulai berbenah diri, agar hati bisa tenang, dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT," Katanya dengan sendu.


Acara pengajian di akhiri dengan doa, dan dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama jamaah. (*)

Iklan