Iklan

Iklan

,

Iklan

Mencari Rejeki Dari Jualan Kue Putu Dimasa Pandemi

Redaksi
Sabtu, 28 November 2020, 03:21 WIB Last Updated 2020-11-27T20:21:38Z

Rosidin penjual kue putu dari Wonogiri Jawa Tengah


SEMARANG, Harian7.com - Dimasa pandemi covid -19 yang terjadi sejak awal Maret 2020 lalu tidak mematahkan semangat Rosidin (30), Asal Wonogiri Jawa Tengah (Jateng) untuk mencari rejeki yang halal dari menjual kue putu dagangannya kepada orang yang hendak membelinya. 


Ketika ditemui Harian7.com, pria bujang asal Wonogiri Jawa Tengah (Jateng) tersebut menceritakan bahwa usaha jualannya tersebut dirintis sejak tahun 2018 bisa dibilang stabil dan meningkat hingga tahun 2020.


"Sebelum pandemi pendapatan dari jualan kue putu bisa mencapai Rp 250 ribu sehari, namun sekarang omset turun 70% sehari cuma mendapat Rp 70 ribu perhari,"ujarnya, Jumat (27/11).


Menurutnya, sebelum jualan kue putu Rosidin sempat kerja di pabrik di daerah asal kampungnya Wonogiri selama 2 tahun karena adanya pengurangan karyawan dia ikut diberhentikan dari pekerjaannya tersebut. setelah itu dirinya berangkat Jakarta mendapat tawaran dari saudaranya untuk membuka potong rambut.


usaha potong rambut tersebut, lanjutnya, tadinya ramai serta sudah banyak pelanggan dan dari hasil omsetnya dibagi dua. tetapi usaha tersebut tidak berjalan lama hanya satu tahun dikarenakan saudara tidak percaya lagi dalam hal kerjasama tersebut.


"Kue putu tersebut dijual dari harga Rp 5 rb sampai Rp 10 rb, tapi kalau ada yang beli dibawah harga tersebut tetap saya tawari karena itu bagian dari rejeki,"ucapnya.


Dia menambahkan, banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam jualan kue putu ini terlebih pembeli tahunya makanan ini sudah dari dulu adanya dan juga ciri khas salah satu makanan tradisional Indonesia.


"Semoga pandemi ini segera berlalu dan bisa normal lagi, sehingga jualan saya kembali normal dan bisa laku laris,"pungkasnya.

Iklan