Iklan

Iklan

,

Iklan

Tak Patuh Rekomendasi Partai, Bupati Semarang dan Anaknya Serta Satu Anggota DPRD Blora Terancam Dipecat Dari PDIP

Redaksi
Rabu, 02 September 2020, 21:25 WIB Last Updated 2020-09-02T15:32:46Z
Ilustrasi.

Laporan: Shodiq

SEMARANG,harian7.com - Dinilai tidak mematuhi  rekomendasi partai  terkait  Pilkada yang akan dilaksanakan serentak di Jawa Tengah, tiga kader PDI Perjuangan terancam dipecat.

Tiga kader PDIP tersebut yakni Bupati Semarang Mundjirin dan dua kader lainnya yakni anggota DPRD Kab Semarang dan Blora.

Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto menilai tiga kader tersebut tidak patuh kepada rekomendasi partai yang turun untuk Pilkada serentak di Jawa Tengah.  Bambang mengegaskan mereka  bakal diusulkan sanksi pemecatan.

"Mereka enggak mendukung rekomendasi pilkada. Pasti ada sanksi, nanti kita usulkan ke DPP. Sanksinya ya pemecatan," kata Bambang Kusriyanto di kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Rabu (2/9/2020).

Diungkapkan Bambang, salah satu kader yang dimaksud tersebut adalah Bupati Semarang Mundjirin karena memberi ruang kepada istrinya, Bintang Narsasi maju sebagai bakal calon Bupati Semarang melalui partai lain berpasangan dengan Sekda Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono. Padahal kan semula PDIP memberi rekomendasi kepada paslon Ngesti Nugraha-Basari.

"Padahal awalnya anaknya Pak Mundjirin kita tawari maju sebagai calon wakil, nggak boleh. Tahu-tahu istrinya maju. Padahal anaknya sudah masuk anggota fraksi kita, kalau partai untuk kepentingan keluarga ya harus singkirkan," jelasnya.

Saat disinggung kemungkinan adanya gerbong dukungan dari PDIP untuk Bintang yang dibawa Mundjirin, Bambang menandaskan jika  hal tersebut tidak bisa. Ditegaskannya bahwa kader yang tidak patuh arahan partai bakal dipecat.

"Nggak bisa, nanti kita pecati semua itu, enak aja. Sudah 10 tahun merasakan harkat martabat PDI Perjuangan terus pindah, kan etika tidak ada,"tegas Bambang.

Sedangkan satu kader lainnya yang terancam dipecat yakni anggota DPRD Blora, Dwi Astutiningsih. Dia maju Pilkada melalui Partai Demokrat, padahal di Blora PDIP memberi rekomendasi kepada pasangan Arief Rohman-Tri Yulisetyowati.

"Mbak Tutik yang di Blora, itu anggota fraksi yang nyalon Bupati lewat Partai Demokrat. Sanksi kepada semua (Mundjirin, Biena Munawa Hatta, Dwi Astutiningsih-red),"pungkas Bambang.(*)

Iklan