Iklan

Iklan

,

Iklan

Meski Cantik & Belia, Penjual Kopi Di Terminal Ajibarang Ini Tetap Ramah & Sopan Pada Pembeli

Kamis, 17 September 2020, 12:55 WIB Last Updated 2020-09-17T06:03:03Z
BANYUMAS, Harian7.com - Sebelumnya, viral dalam pemberitaan baik di media cetak, online maupun televisi banyak wanita cantik yang masih belia berjuang demi masa depan dengan berjualan apa saja seperti kopi, roti dan lain-lain. Tak terkecuali gadis belia asal Ajibarang Banyumas ini. 

 Melani Yustika (17) wanita cantik yang masih belia penjual kopi di komplek Terminal Ajibarang, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. 

Ditemui di warungnya, wanita yang saat itu mengenakan kaos lengan panjang warna hitam dengan rambut panjang tergerai menjadikan nampak anggun ketika melayani para penikmat kopi di dalam terminal Ajibarang yang rata-rata adalah para sopir angkot. 

Meli nama yang biasa dipanggil oleh pembeli dengan ramah dan senyum manisnya tetap sabar, walau kadang ada yang sedikit menggodanya. Para penikmat kopi pun nampak puas dengan pelayanan Meli. Apalagi seduhan yang disajikan juga pas bagi pecinta kopi. 

Meli mengaku mulai berdagang sejak 3 tahun lalu tepatnya usai menamatkan pendidikan di sebuah sekolah Madrasah, namun karena ingin membantu orang tua, Meli pun tidak melanjutkan ke jenjang SLTA.
Sejak awal, dia berniat membantu kedua orang tuanya dengan tidak ingin membebani biaya sekolah, sehingga ketika lulus setingkat SLTP, Meli ikut berdagang bersama saudarnya yang juga membuka  studio foto yang dilabeli Ellia Foto, juga di komplek terminal Ajibarang.

"Sejak saya lulus Madrasah memang tidak melanjutkan ke SLTA karena saya kasihan terhadap orang tua, sehingga saya mengambil keputusan untuk ikuta jualan kopi bersama saudara," katanya, Kamis (17/09/2020). 

Meli membuka warung kopinya disebelah studio foto Ellia mulai pukul 9.00-16.00 WIB, dan sebelum ada pandemi Covid-19 tutup jam Lima sore. 

Dalam menjawab pertanyaan penikmat kopi, Meli senantiasa berusaha melayani dengan ramah para pelanggannya. Bahkan tak segan membagikan nomer Whatsappnya asal berlaku sopan. 

"Saya tentu senang kalo ramai pembeli, dan kalau ada yang minta nomor WA saya kasih saja, tapi kalau yang WA iseng saya abaikan, kalau yang sopan misalnya menanyakan warung sudah buka atau belum akan saya jawab," jelas Meli. 

Meli menambahkan, selama tiga tahun jualan kopi, saya berusaha untuk menabung demi masa depan. Walau di masa Covid-19 tetap ada keuntungam yang bisa disisihkan. 

Salah satu pecinta kopi bernama Woro, mengaku betah dan senang minum kopi di warung Meli, selain nyaman juga merasa adem melihat penjualnya yang cantik. 

"Ada sesuatu yang berbeda ketika menyruput kopi ditemani penjual yang cantik, rasanya itu lebih mantap kopinya," pungkas Woro. (Sutrisno)

Iklan