Iklan

Iklan

,

Iklan

Pelayanan “Homestay” Mesti Melebihi Hotel, Itu Kata Ketua HPI Jateng Saat di Temanggung

Redaksi
Selasa, 28 Juli 2020, 22:03 WIB Last Updated 2020-07-28T15:03:42Z
Foto istimewa.
TEMANGGUNG,harian7.com – Pengelola homestay diharapkan mampu memberikan pelayanan dan interaksi yang lebih baik dibandingkan dengan pelayanan di hotel. Namun, mereka masih harus menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Demikian diungkapkan Ketua HPI Jawa Tengah R Pandu Setyabrata, di sela-sela Pelatihan Management Homestay untuk memperkuat kepariwisataan di Temanggung, di Aula Hotel Indraloka Kabupaten Temanggung, Senin (27/7/2020) kemarin.

Menurut Pandu, pelayanan homestay harus melebihi hotel mengingat mereka lebih banyak berinteraksi dengan tamu. “Karena tamu atau wisatawan harus tinggal bersama tuan rumah (pemilik homestay), sehingga interaksi tamu dengan pemilik homestay memiliki frekuensi intensitas berkomunikasi yang lebih sering dibandingkan jika menginap di hotel. Sehingga mendapatkan pelayanan yang prima untuk para wisatawan yang menggunakan jasa homestay,” jelas Pandu.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung Edy Cahyadi meminta peserta pelatihan tidak sekadar mengikuti pelatihan, namun diharapkan dapat turut mengembangkan potensi wisata di Temanggung.

“Untuk itu manfaatkan dengan semaksimal mungkin materi yang disampaikan, sehingga dapat diterapkan di homestay masing-masing,” imbuhnya.

Edy juga menambahkan, pengelola homestay dihadapkan pada tantangan, agar pengunjung yang pernah singgah mampu memiliki rasa ingin kembali lagi di homestay yang dikelolanya.

“Berarti jika pengunjung tersebut ingin kembali pasti mereka memiliki rasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang kita sajikan,” tambah Edy.

Sementara, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudpar Kabupaten Temanggung Iwan Siswanto menambahkan, setelah pelatihan itu banyak bermunculan homestay di Temanggung dengan tata kelola dan manajemen yang lebih baik. Sistem administrasinya pun akan jelas dan terbuka, baik yang mengelola dari BUMDes maupun swasta.

Dikatakan, investasi sumberdaya manusia penting, karena seluruh pengelola homestay juga merupakan ujung tombak pengembangan pariwisata di Kabupaten Temanggung. Untuk itu perlu inovasi guna menciptakan keunikan yang khas seperti makanan, minuman, cindera mata (oleh-oleh) karena potensi Temanggung sudah sangat baik.

“Untuk itu bagaimana kita mengelolanya dengan sebaik-baiknya, agar menjadi paket wisata yang unik dan dicari banyak calon wisatawan,” ungkapnya.

Iwan menyebutkan, pihaknya akan memberikan pendampingan, guna memandu proses praktik nyata di lapangan.(Yas/ag/hms)

Iklan