Iklan

Iklan

,

Iklan

Diguyur Hujan Lebat, Dua Bendungan Di Desa Sukorejo Kec Suruh Ambrol

Redaksi
Sabtu, 21 Maret 2020, 07:02 WIB Last Updated 2020-03-21T00:04:54Z
Kondisi bendungan yang ambrol. (Foto: Suryanto - MNN MEDIA INDONESIA)
UNGARAN,harian7.com - Diduga akibat intensitas hujan yang tinggi akhir - akhir ini, menyebabkan Bendungan Simejing dan Curuk di Desa Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, ambrol, pada Selasa (17/03/2020) lalu.

Atas kejadian tersebut, aktivitas kegiatan pertanian di wilayah Desa Sukorejo dan Kedungringin terancam terganggu lantaran  pasokan air untuk mengairi sawah secara otomatis terhambat.

Menurut keterangan warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui wartawan  di lokasi mengatakan, bendungan Simejing dan Curuk diduga karena  tidak mampu menahan air. Ia juga menyampaikan jika bendungan tersebut dibangun sekitar bulan Juli Tahun 2018 dan selesai pada bulan November Tahun 2018. Dan sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek bendungan tersebut yakni dari CV Ungaran Mas.

"Kami mempertanyakan kualitas bangunanya, baru dalam hitungan bulan bendungan tersebut sudah ambrol,"jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Sukorejo Kecamatan suruh Kabupaten Semarang, Athoilah saat di konfirmasi membenarkan terkait jebolnya bendungan Simejing dan Curuk. Kedua bendungan tersebut berada di Desa Sukorejo.

"Saya baru saja mendampingi dari BPBD dan  Dinas PU Kabupaten Semarang, Kamis19-03-2020 untuk melakukan peninjauan lokasi bencana. Oleh BPBD kami  diperintahkan untuk segera membuat berita acara dan selanjutnya disampaimkan di kantor BPBD,"ungkapnya.

Disinggung soal pembiayaan untuk bendungan yang ambrol tersebut, Athoilah  menyampaikan bahwa biaya akan di tekel oleh BPBD yang kurang lebihnya Rp 200 Juta. "Sedangkan untuk bendungan Curug yang berlokasi di aliran kali Serang juga menjadi skala prioritas Bupati untuk segera memperbaiki dengan alokasi dana APBD Perubahan karna danyanya tidak sedikit,"jelasnya.

Ditanya terkait dengan pelaksanaanya, Atok Ilah  tidak komentar karna itu kewenangan pemerintah Kabupaten.

Atas ambrolnya bendungan tersebut, Dari sisi kerugian dan dampaknya, Athoilah  menyampaikan, meskipun ambrolnya Bendungan Simejing dianggap tidak terlalu parah, namun kerugian sangat fatal. Karena kegiatan petani akan mati total sehingga berdampak pada perekonomian para petani.

"Harapan kami kedepan kepada pemerintah Kabupaten Semarang, untuk segera memperbaiki bendungan yang rusak akibat bencana banjir. Kami juga berharap pada tabun 2020 ini sudah diperbaiki.  Sehingga para petani bisa bekerja kembali Untuk menggarap lahan pertaniannya,"harapnya.(Suryanto)

Iklan