Iklan

Iklan

,

Iklan

Polisi Amankan Enam ABG, Diduga Hendak Tawuran Saat Jelang Sahur, Diantaranya dari Kelompok "Geger Geden Salatiga"

Admin: Shodiq
Jumat, 15 Maret 2024, 16:03 WIB Last Updated 2024-03-15T09:32:42Z

 

Personel Polisi saat amankan remaja yang diduga hendak tawuran

KAB.SEMARANG| HARIAN7. COM - Jajaran Polres Semarang berhasil mengamankan enam remaja diduga hendak tawuran di lokasi berbeda, pada Jum'at(15/3/2024) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.


Dari enam remaja tersebut, tiga remaja diamankan di Wilayah hukum Polsek Tuntang dan tiga remaja lainnya teridentifikasi  dari kelompok " Geger Geden Salatiga" diamankan di Wilayah hukum Polsek Tengaran.


Menurut Kapolsek Tuntang, AKP Suramto,  bahwa pengamanan remaja tersebut berawal dari laporan masyarakat saat personel anggota Polsek Tuntang melakukan patroli. 


"Sekira pukul 02.30 Wib saat personel melakukan Patroli menjelang waktu sahur mendapat laporan dari masyarakat.Bahwa di kantor Pemdes Sraten Kecamatan Tuntang warga telah mengamankan tiga orang remaja yang mengaku warga Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang,"ungkapnya. 


Ditambahkan, setelah dimintai keterangan, ketiga remaja  SY (18) dan FS(17) murid dari salah satu SMK Swasta Salatiga, ID (17 ) tidak bersekolah. 


Didapati ketiga remaja datang atas tantangan dari akun medsos yang mengaku dari remaja Desa Sraten. 


"Menurut keterangan warga, Ketiga remaja ini datang bersama rekan rekannya berjumlah kurang lebih 12 orang dengan menggunakan kendaraan roda 2. Sesampainya di lokasi yang ditentukan untuk tawuran yaitu simpang patung Gajah Desa Sraten, namun pihak lawan tidak datang. Melihat ada sekelompok remaja bukan warga Desa Sraten, warga yang saat itu sedang ronda mendatanginya.Kemudian mengamankan tiga orang, untuk yang lainnya melarikan diri," imbuhnya. 


"Personel kami saat bersamaan sedang patroli di seputaran Jl. Fatmawati Tuntang, langsung mendatangi lokasi setelah diinfokan masyarakat,"bebernya. 


Terpisah, Polsek Tengaran bersama warga juga mengamankan tiga orang remaja berinisial AF (18) dan RM (17) siswa SMK Swasta di Tengaran serta NA (17) siswa SMK Negeri  Tengaran. Dan ketiganya merupakan warga Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. 



"Kami mendapat informasi dari Polsek Tingkir Polres Salatiga bahwa ada sekitar 40 remaja menggunakan kendaraan roda 2 ke arah Tengaran, setelah kami pantau ternyata menuju Dusun. Tugu Desa Bener Kecamatan Tengaran. Dan bersama warga kami mengamankan 3 orang remaja warga Kec. Suruh, sedangkan yang lainnya melarikan," tutur Kapolsek Tengaran, AKP Supeno, Jum'at(15/3/2024).


Dari keterangan remaja yang diamankan, AKP Supeno menyampaikan bahwa mereka berasal dari kelompok "Geger geden Salatiga", dan memang hendak mencari lawan tawuran perang sarung di Desa Bener. 


Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra SIK. MM., menerangkan bahwa kedua kejadian tersebut tidak ada saling keterkaitan, namun situasinya hampir bersamaan. 


"Kelompok yang diamankan baik dari Polsek Tuntang maupun Polsek Tengaran tidak ada ketarkaitan, kelompok remaja ini mempunyai rencana masing masing, namun waktunya hampir bersamaan,"tuturnya.


"Dan dari kelompok yang diamankan Polsek Tuntang, tidak ditemukan barang bukti berupa senjata tajam maupun sarung yang digunakan untuk sarana tawuran. Namun untuk Polsek Tengaran mengamankan barang bukti 2 buah sarung, dimana sarung tersebut sudah dimodifikasi digulung pada ujungnya namun tidak ada batu atau benda keras yang digulung didalamnya," imbuhnya. 


Para remaja tersebut, setelah diberikan pembinaan di Mapolsek Tuntang dan Tengaran, dilakukan pemanggilan pihak orang tua dan sekolah. 


Selanjutnya dikembalikan ke pihak orang tua dengan membuat surat pernyataan dihadapan orang tua, dan pihak Sekolah.


"Kami himbau kembali, Polres Semarang tidak segan untuk mengamankan dan memberikan pembinaan, kepada remaja yang mencoba tawuran di wilayah Kab. Semarang. Serta kami ingatkan kembali kepada orang tua yang mempunyai anak di usia menjelang remaja, untuk lakukan monitoring baik kelompok bergaul, maupun kegiatan pada malam hari. Karena tidak menutup kemungkinan kegiatan Ramadhan bersama rekan rekannya, hanya sebagai alasan untuk melakukan tawuran diluar," pungkasnya.

Iklan