Iklan

Iklan

,

Iklan

Kisah Penjual Sayur di Sragen Dengan Omzet 25 Juta per Bulan, Dulu Sempat Jual Mobil Untuk Bertahan Hidup

Redaksi
Sabtu, 30 September 2023, 20:30 WIB Last Updated 2023-09-30T13:31:35Z


Laporan: Syarief


SRAGEN | HARIAN7.COM – Profesi sebagai penjual sayur sejak dulu hingga saat ini khas dengan cara jualnya yang keliling kampung atau membuka lapak di pasar.


Seperti yang dilakukan Wahyu Nugraheni Saputri, seorang tukang sayur asal Sragen. Wahyu belakangan ini viral karena sukses berjualan sayur diwilayah Sragen dan sekitarnya.


Lapak yang ia namai Phifa Sayur kini  punya reseller 200 orang kini beromset mencapai 25 juta rupiah perbulanya.


Kepada wartawan, Putri membeberkan awal mula dirinya merintis usahanya. Pada tahun 2019 silam dia banting setir ke usaha palugada setelah pandemi Covid-19. 


Putri menjual sayur, buah, produk makanan dari teman teman pelaku  UMKM yang ada di Sragen.


Usahanya semakin berkembang sejak  23 April 2020 bersama ratusan reseller lain getol menjajakan sayur dengan cara online.


“Sebelum berbisnis sayuran online saya dulu usaha dibidang fashion,  sewa kios di btc.  online baju dari 2012 sampai 2019 hasilnya  lumayan, Sampai akhirnya badai covid masuk Indonesia. Pengiriman keluar kota atau pun keluar negeri off usahanya langsung mati,” ujar Putri sambil berkaca kaca.


Seakan tak mau terpuruk, ibu 2 anak ini langsung bangkit lagi, dia bersama sang suami  berjuang dari nol, mulai dari jualan semangka, singkong, ketela, wedang uwuh dan lain lain. 


“Saya berjuang bersama  ibu rumah tangga lain, sesama  korban  pandemi covid yang kini dikenal dengan paguyuban “sumber rejeki”  beranggotakan 100 orang” tambah Putri.


Putri mengungkapkan sebelum usahanya berkembang seperti sekarang ini, untuk bertahan hidup saja susah hingga  sempat menjual mobil kesayangganya  dan benda-benda berharga lain. Beruntung ia ikuti pelatihan Manajemen keuangan dari Balatkop.


“Alhamdulillah saya  mendapatkan  ilmu yang luar biasa, dengan  mentor  Biohadikesuma dari BHMTC Indonesia, Punya tambahan banyak teman yang sekarang seperti saudara,"ujarnya.


Dia saat ini  fokus dengan menjual sayuran lokal ataupun sayuran unik yang jarang ada di Sragen.


“Dulu omset awal sebulan baru 10 juta namun setelah ikut pelatihan bisa mencapai 3 kali lipat,"tambah Putri bangga.


Putri biasa berjualan secara langsung di  stadion Taruna dan membuka  stand di CFD Sragen setiap hari Minggu. Tidak hanya puas disitu, di hari lain dia aktif menawarkan dagangannya dengan berkeliling sembari membawa kartu nama. 


“Semua usaha saya tidak lepas dari bimbingan mentor saya di Balatkop, Semangat saya bangkit setelah mendapat  suport dari mereka,"terangnya.


Putri berharap keadaan perekonomian nya segera pulih seperti dulu. Dia juga berharap kedepan  bersama suami bisa  mengembangkan usaha di Magelang. Apalagi  suaminya asli Muntilan Magelang.(*)

Iklan