Keterangan yang dihimpun harian7.com dari lokasi kejadian menyebutkan, bahwa robohnya rumah korban tersebut, diduga karena kondisi bangunannya yang sudah tua. Baik tiang penyangga maupun bagian atapnya banyak yang sudah lapuk, shingga diduga tidak kuat membawa beban dan akhirnya ambrol. Saat bangunan itu roboh, warga sekitar pun kaget karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya.
“Lebih kaget lagi, setelah mengetahui jika Pak Ratno ternyata ada didalam rumahnya. Saat warga mencari diantara reruntuhan rumah itu, tubuh korban tertindih reruntuhan dan dalam posisi telungkup. Lalu, warga secara gotong royong menyingkirkan reruntuhan untuk mengambil tubuh korban. Luka yang dialami korban pada kepala diduga akibat tertindih kayu,” ujar Lestari dan Narno, keduanya tetangga korban.
Setelah berhasil dievakuasi dari reruntuhan, korban langsung dibawa ke RS ‘dokter Asmir (DKT)’ untuk mendapatkan perawatan akibat luka di kepalanya itu. Namun, Tuhan berkehendak lain, sekitar pukul 17.00 wib, korban meninggal dunia. (Heru)
