“Diduga akibat terbakarnya lahan lereng Gunung Merbabu itu, menjadikan jaringan pipa air bersih yang mengalir ke warga di Dusun Nglelo dan Dusun Thekelan terputus. Akibatnya, warga dua dusun itu mengalami kekurangan air bersih, sehingga untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya langsung bergerak cepat dengan mengirim bantuan dua tangki,” jelas Heru Subroto.
Kebakaran lahan lereng Gunung Merbabu itu akhirnya merusak lahan bahkan pipa saluran air bersih ke warga. Sebelum mendapat bantuan air bersih, warga di dua dusun itu mencari air bersih harus keluar ke dusun lain. Dari “ngangsu” air bersih ini, ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Batur, Wahyu Dwi Yuni Ariadi menyatakan, kurangnya mendapatkan air bersih ini akibat jaringan pipa ke warga terputus karena terbakar. Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus “ngangsu” ke daerah lain. Dengan bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Semarang ini, sedikit banyak telah menolong warga.
“Akibat jaringan pipa terbakar akhirnya air bersih yang mengalir ke warga terputus dan warga kesulitan mendapatkan air bersih,” tandasnya.
Terpisah, beberapa warga mengaku sempat bingung dengan pipa aliran air bersih ke warga terbakar. Karena, air tidak mengalir dan untuk mendapatkannya harus kerja keras ke daerah lain. Dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Semarang ini, sedikit banyak membantu warga.
“Kami berterima kasih kepada BPBD Kabupaten Semarang yang langsung tanggap akan kurangnya mendapatkan air bersih di Dusun Nglelo dan Dusun Thekelan ini. Sekali lagi, bantuan ini benar-benar berguna atau bermanfaat bagi warga,” terang Nasrudin (45) dan Turmudi (50) keduanya warga Batur. (Heru)
