Iklan

Iklan

,

Iklan

Walimurid Keluhkan Dana KIP Diminta Pihak SMP Nusantara, Ini Tanggapan Dewi Pramuningsih

Redaksi
Sabtu, 14 Oktober 2017, 23:27 WIB Last Updated 2017-10-14T16:30:55Z
Ilustrasi.
Ungaran,harian7.com - Sejumlah walimurid di SMP Nusantara di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, mengaku jika dana bantuan dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menjadi hak anaknya diminta oleh pihak sekolah.  Padahal seperti di ketahui, Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan satu langkah pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di negara ini. Melalui penjaminan bagi masyarakat untuk menikmati layanan pendidikan dasar hingga menengah, pendidikan keterampilan, formal atau nonformal, diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang siap bersaing dalam kompetisi global. Penjaminan akan pendidikan ini diatur dalam PIP yang kemudian akan dididata dan diberikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Sudah dua kali ini anak-anak kami tidak menerima uang bantuan dari Kartu Indonesia Pintar, karena setelah anak-anak kami di ajak ke bank guna mencairkan/mengambil dana tersebut hanya di kasih Rp 20 ribu saja, padahal harusnya menerima Rp 730 ribu,"ungkap sejumlah walimurid yang enggan di sebutkan namanya saat di konfirmasi harian7.com, Sabtu (14/10).

Lebih lanjut ia (walimurid) menjelaskan, Saat di tanyakan kenapa dana tersebut tidak boleh di minta oleh siswa, pihak sekolah tidak memberi penjelasan dan hanya menjawab jika uang tersebut untuk biaya ujian.

"Sesudah dananya cair diminta pihak sekolah katanya buat bayar ujian. Padahal tahun kemarin juga di minta tanpa adanya alasan yang jelas mas,"tuturnya.

Selain uang nya diminta buku rekening juga di tahan pihak sekolah, dan yang kami sayangkan tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu.

"Kami tidak pernah di ajak sosialisasi mas, baru kemarin setelah ada berita muncul baru kami di kirimi surat udangan bahas persiapan ujian. Lha yang kami tanyakan dana KIP tahun ini dan tahun sebelumnya buat biaya apa. Saya kasihan dengan anak saya, besar harapan jika dana itu cair ingin buat beli tas sama sepatu, eh.. malah di minta lagi oleh pihak sekolah,"tutur sejumlah walimurid dengan wajah kesal.

Terpisah, Siti Rofiah Kepala Sekolah SMP Nusantara saat di konfirmasi membatah jika meminta dana KIP serta belum sosialisasi terlebih dahulu. Menurutnya ia baru akan mengundang orang tua murid pada hari Senin 16 Oktober 2017 besuk.

"Atas Info yang didapatkan kemarin itu salah informasi mas, terkait bantuan KIP  itu belum cair semua dan masih ada yang belum bisa dicairkan, karena batas waktu pemberian ke anak yakni lima hari setelah pencairan," katanya.

Lebih lanjut Siti menjelaskan, Mengenai dana KIP, pihaknya mengundang orang tua siswa bsk hari senin tgl16 oktober 2017 untuk menyerahkan bantuan itu ke orang tua langsung.

"Jadi kami tidak meminta, namun pada Senin besuk kami akan menyerahkan langsung kepada orang tua,"jelas Siti Rofiah.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengatakan, Pihaknya sudah  klarifikasi ke SMP Nusantara dan pihak sekolah menjelaskan jika baru berencana menggunakan dana PIP untuk pembiayaan ujian sekolah siswa. Kami juga sudah perintahkan jika menggunakan PIP harus sesuai juknis, dan pihak SMP Nusantara  siap untuk melaksakannya.

"SMP Nusantara sudah kita klarifikasi, pihak sekolah baru berencana menggunakan dana KIP untuk pembiayaan ujian sekolah siswa,"katanya saat di konfirmasi harian7.com, Sabtu (14/10).

Lebih lanjut Dewi menjelaskan, Pihak dinas selalu sosialosasi terhadap semua anggaran yang masuk sekolah agar selalu berpedoman pada juknis/peraturan yg berlaku.

"Pihak dinas sudah sering mensosialisasikan terkait penggunaan anggaran yang masuk kesekolah mas,"tandasnya. (Sodiq)

Editor : Nurrun Jamaludin.

Iklan