Iklan

Iklan

,

Iklan

DPP Gerindra Utamakan Usung Kadernya 'Miftahudin' di Pilkada Salatiga 2017

Redaksi
Senin, 22 Agustus 2016, 01:27 WIB Last Updated 2016-08-21T18:50:57Z
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Puyuono (Baju biru) berjabat tangan denganKetua DPC Gerindra Salatiga Diah Sunarsasi (Baju hitam mengenakan kerudung putih)
Salatiga,Harian7.com - Untuk pemilihan calon Wali Kota Salatiga, 2017 mendatang, Partai Gerindra lebih fokus akan mengutamakan dari kadernya sendiri. Partai besutan Prabowo ini lebih utamakan kadernya jadi Bakal Calon Kepala Daerah dari pada kader lain, Sehingga untuk Pilkada Kota Salatiga, Gerindra  sudah matang untuk mencalonkan Miftahudin sebagai bakal calon Wali Kota Salatiga. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Puyuono saat bersilaturahmi dengan para pengurus DPC Partai Gerindra Kota Salatiga, di Hotel Beringin, Minggu ( 21/8) siang.
     Kata dia, seperti amanat DPP Gerindra, partai Gerindra lebih memprioritaskan kader-kadernya terlebih dahulu “Gerindra itu lebih utamakan kader. Pasalnya partai maju karena kader yang telah lama berjuang. Jadi Gerindra akan mencalonkan  kadernya  di Pilkada Kota Salatiga 2017 mendatang ,” jelas Arief.
      Menurutnya, Pilkada memiliki arti strategis sebagai batu loncatan untuk memenangkan pemilu legislatif ( Pileg) dan pemilihan presiden( Pilpres).Pasalnya dalam Pilpres mendatang Gerindra akan mencalonkan kembali Pak Prabowo sebagai calon presiden.
          “ Partai Gerindra akan lebih mengutamakan kadernya sendiri  untuk mencalonkan sebagai kepala daerah dari pada kader lain, tujuanya agar dalam Pilpres mendatang,agar kepala daerah bisa mendukung secara penuh Prabowo Subianto sabagai calon presiden. Kalau kader lain yang menjadi kepala daerah tidak mungkin akan mendukung Prabowo sebagai calon Presiden,”ungkapnya.
 
          Seperti ditegaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  dalam Rakornas Partai Gerindra tahun 2015 lalu, keputusan pencalonan dalam Pilkada ditentukan oleh DPC untuk wali kota dan bupati serta  DPD ( provinsi) untuk pemilihan gubernur. “ Jika dalam Pilkada  wali kota atau bupati  yang menentukan DPC, sedangkan Pilgub yang menentukan DPD. Untuk itu usulan dari DPC  harus diakomodir. Pasalnya jika dalam pilkada  DPC mengusulkan ke DPD dan DPD menentukan lain, maka akan diabaikan oleh DPP dan yang akan dipakai adalah suara DPC,” jelasnya.
          Selain menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief   juga menjabat sebagai  Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, oleh karena itu ia menegaskan, calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Gerindra jika menang dalam pilkada  harus lebih memperhatikan serta memperjuangkan nasib para buruh di daerahnya. Dalam Pilkada Salatiga 2017  mendatang Arief meyakini  jika kadernya 100 % akan menang. “ Saya yakin kader yang di usung Gerindra 100% akan menang,”tandasnya.
       Arief juga berpesan, Dalam pilkada Salatiga  2017 mendatang, diharapakan masyarakat untuk lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih calon pemimpin di Kota Salatiga untuk masa yang akan datang. Hal itu ditegaskanya sehubungan semakin dekatnya tahapan pelaksanaan Pilkada Salatiga.
Untuk memilih pemimpin itu harus yang benar-benar amanah. Yakni, seorang calon pemimpin itu harus  amanah karena sifat tersebut syarat dasar yang harus dimiliki untuk level apapun serta seorang pemimpin itu harus seorang intelektual karena  wawasan dan ilmu pengetahuan sangat relevan dengan perkembangan dunia yang semakin maju. "Intelektual seseorang itu bisa terlihat dalam dia bersikap, berbicara, bergaul, memimpin dengan visi-misi yang bermartabat yang melahirkan kesejahteraan bagi segenap masyarakat Kampar," sebutnya.
   Selain itu lanjut Arief, sifat yang harus dimiliki pemimpin itu adalah berani untuk membela kepentingan masyarakat serta memperjuangkan nasib kaum buruh dan berani menghadapi intervensi politik dari pihak tertentu.
     Ditambahkannya bahwa seorang calon pimpinan juga harus  dekat dengan masyarakat. Dia mengimbau masyarakat Salatiga untuk mewaspadai calon-calon yang bekerja sama dengan para cukong karena jika  terpilih nantinya maka akan bisa merugikan masyarakat.
”Masyarakat harus selektif dalam memlih calon pemimpin, dilihat latar belakangnya  apakah dia mampu atau tidak dalam mengemban amanah rakyat. Dan yang paling penting  calon yang akan dipilih jangan sampai pernah tersandung dengan masalah hukum, " tambahnya
   
      Sementara Ketua DPC Gerindra Salatiga Diah Sunarsasi yang juga istri dari Miftahudin mengatakan, guna menjalin koalisi dengan partai lain,  pihaknya sudah melakukan penjajagan dan komunikasi dengan sejumlah partai politik.” Kami sudah melakukan komunikasi dengan beberapa parpol,” ujarnya. (Harvi/M.Nur)

Iklan