 |
| Penyampaian materi sosialisasi tentang stop perundungan/bullying yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika MI Ma’arif Asmaul Husna Kemloko, Kranggan, Temanggung. |
TEMANGGUNG | HARIAN7.COM - Menanggapi maraknya kasus bullying yang dilakukan oleh pelajar, tim Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PGMI INISNU Temanggung beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melakukan rangkaian acara anti bullying yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Asmaul Husna, Kemloko, Kranggan, Temanggung.
Rangkaian acara ini dilakukan selama 2 hari pada, Sabtu, 28/10/2023 & Senin, 30/10/2023. Acara hari pertama adalah sosialisasi anti bullying dengan pembawa acara Farinka Nurrahmah Azizah, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan yang diikuti oleh seluruh siswa MI Maarif Asmaul Husna, Kemloko, Kranggan dari kelas I hingga kelas VI.
Mengingat lagi, bahwa bullying ini segala bentuk penindasan/kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau kelompok dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Seiring perkembangan zaman bullying atau perundungan tidak hanya secara fisik maupun verbal melainkan melalui cyber atau yang kita kenal dengan dunia maya. Kurangnya kesiapan mental dan pengetahuan siswa sehingga telepon genggam dibuat untuk bermain game dan melakukan kejahatan sosial yang tanpa kita sadari seperti rasisme terhadap ras, suku, agama dan warna kulit tanpa memikirkan dampak buruknya.
Antusias siswa dalam mengikuti acara ini terlihat dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan dari para siswa. Pemaparan yang disampaikan oleh narasumber pun mudah dipahami oleh seluruh siswa yang berisi tentang pengertian, macam-macam bullying, dampak bullying bagi korban maupun pelaku dan kiat untuk menghadapi pelaku bullying.
“Dalam session sosialisasi ini, tidak hanya disampaikan materinya saja, akan tetapi diberikan simulasi dan juga lagu tentang anti bullying. Dengan diajarkan lagu tentang anti bullying membuat anak anak menjadi lebih paham dan mengerti dengan materi yang disampaikan,” tutur Farinka Nurrahmah Azizah, M.Pd. selaku narasumber.
Dilanjut acara kedua pada hari Senin, 30/10/2023 yakni deklarasi anti bullying yang ditandai dengan cap tangan yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika di lingkungan MI Maarif Asmaul Husna yaitu guru dan semua murid berserta mahasiswa PPL INISNU Temanggung dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
“Saya sangat senang dengan adanya cap tangan ini, karena cap tangan ini dapat dijadikan sebagai bukti ataupun tanda bahwa saya dan teman teman tidak akan membully antara satu dengan yang lainnya. Saya dan teman teman akan berusaha untuk saling menjaga, dan bercanda dengan sewajarnya”, ucapan Muhammad Azam siswa kelas 6.
“Dengan diadakannya acara ini dari pihak penyelenggara berharap bahwa bullying dapat berkurang terutama dalam lingkungan sekolah, sehingga anak anak bisa nyaman dan aman belajar di sekolah”, tambah Rizal Khusnaeni salah satu mahasiswa PPL.
Rangkaian acara terakhir adalah penempelan poster anti bullying di lingkungan sekolah MI Asmaul Husna, Kemloko, Kranggan.
“Semoga dengan adanya rangkaian acara ini pembullyan dapat dihindarkan di sekolah, sehingga siswa dapat menuntut ilmu dengan optimal karena lingkungan sekolah yang kondusif dan sehat,” tambah Farinka Nurrahmah Azizah, M.Pd. selaku narasumber.
Istiqomah salah satu mahasiswa PPL berpendapat, Acara ini sangat bagus diterapkan di madrasah, anak anak perlu diberi stimulus tentang stop bullying.
”Harapannya dengan diadakan acara ini, peserta didik di MI Asmaul Husna semakin mengedepankan sikap saling tolong menolong, saling menghormati, berteman dengan semua, dan membantu yang kesusahan seperti yang sudah diterapkan selama ini di MI Asmaul Husna,” harapnya.
Guru pamong mahasiswa PPL MI Ma’arif Asmaul Husna Kemloko, Mieke Mustika Widiyastuti, S.Pd. menanggapi bahwa acara ini sangat keren diadakan di MI kami. Apalagi dengan melihat antusias anak anak dalam mengikuti acara dari awal sampai akhir sangat semangat dan aktif.
”Semoga dengan adanya acara yang diadakan oleh Mahasiswa PPL dan juga DPL dapat mengembangkan kerja sama peserta didik di madrasah untuk terus berteman dengan siapapun,” tandasnya.
