Iklan

Iklan

,

Iklan

Produksi Turun 20 Persen Akibat Kemarau Panjang, Kades Kadirejo Berharap Ada Kebijakan Terbaik Terkait Pengembangan Pakan Ternak

Redaksi
Rabu, 30 Agustus 2023, 04:03 WIB Last Updated 2023-08-29T21:16:15Z

Kepala Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Riyadi.



Laporan: Muhamad Nuraeni



UNGARAN | HARIAN7.COM - Musim kemarau, peternak mulai kesulitan mencari rumput segar untuk pakan hewan ternaknya. Sehingga produktivitas pakan ternak mengalami penurunan 20 persen.



Demikian disampaikan Kepala Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Riyadi kepada harian7.com disela menerima kunjungan Tim Pengawas Mutu Pakan Dinas dan UPT Kementerian Pertanian, Selasa (29/8/2023).



Dijelaskan Riyadi,rumput pakchong yang biasanya di lahan satu hektar mampu produksi hingga 120 ton, namun saat ini hanya kisaran 80 ton.


"Kalau untuk yang pakan silase, untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, saat ini selain dari produksi lahan kita sendiri, kita juga mendatangkan bahan dari mitra kita,"katanya.


Riyadi berharap dengan adanya kunjungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia ini yang secara pribadi nanti dapat muncul kebijakan yang lebih baik.



“Ya jadi harapan kami dengan kunjungan pak direktur pakan yang secara pribadi langsung ke sini bersama teman-temannya  se Indonesia ini, walaupun perwakilan kami berharap nanti muncul kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi tentang pengembangan pakan ternak yang berkualitas,”harapnya.



Karena ini semua, lanjut Riyadi, tentunya akan sangat berpengaruh kepada swasembada daging. Maka untuk mewujudkan itu, khususnya di CV Cahaya Baru dapat mengusulkan kepada direktur peternakan dan mensupport pada kelompok kami.



Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik, Nur Saptahidayat.


Sementara Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik, Nur Saptahidayat mengatakan, terkait dampak musim kemarau sampai saat ini belum ada laporan mengenai hewan ternak yang kekurangan pakan.



“Meski belum ada laporan, tapi memang ada penurunan kuantitas produksi pakan, meski untuk kualitas tetap sama,"katanya saat dikonfirmasi harian7.com.


Diungkapkannya bahwa bibit rumput cenderung tahan kekeringan, karena meski kering tidak mati.


“Rumput kan bisa panen hingga lima kali, jadi nanti saat hujan bisa panen lagi. Ini memang berdampak kea semua tanaman," ungkapnya.


Nur menambahkan, memang kondisi saat ini menyebabkan kuantitas tanaman hijauan turun produksi. Untuk itu solusinya adalah mencari bibit yang tahan kering.


“Selain itu bekerjasama dengan Kementerian PUPR untuk membangun embung sebagai sumber air di saat kemarau panjang,"tambah Nur.(*)

Iklan