Iklan

Iklan

,

Iklan

Diduga Lemah Dalam Perencanaan, Pembangunan Infrastruktur TA. 2022 di Desa Ngrandu Gagal Terlaksana, LSM ICI Akan Lapor ke APH

Admin: Shodiq
Minggu, 29 Januari 2023, 01:13 WIB Last Updated 2023-01-28T18:22:55Z


Lokasi pembangunan pengerasan lantai jembatan dan rabat beton. Foto:(Dok.istimewa



Laporan : Shodiq


GROBOGAN | HARIAN7.COM - Dua proyek kegiatan pembangunan konstruksi yang dianggarkan dari Dana Desa (APBDes TA.2022) dengan nilai total anggaran Rp. 70 juta di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah sampai masa tahun anggaran 2022 berakhir, gagal dilaksanakan. Perencanaan yang lemah diduga menjadi penyebab tertundanya pembangunan dua proyek tersebut.


Kondisi ini menandakan Pemerintah Desa Ngrandu kurang maksimal dalam penyerapan anggaran.


Kepala Desa Ngrandu, Paiman mengatakan bahwa kegiatan  pembangunan pengerasan lantai jembatan dan pembangunan jalan rabat beton Dusun Ngrandu, yang masing - masing dianggarkan Rp. 20 juta dan Rp. 50 juta tersebut tertunda pelaksanaannya bukan karena Pemdes Ngrandu lemah dalam perencanaan. Namun hal tersebut merupakan kehendak dari masyarakat.


"Alasan utama masyarakat menghendaki untuk ditunda sementara mas, kaitannya akses jalan itu penting untuk perekonomian masyarakat sekitar, "katanya kepada harian7.com saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan whatsApp, Jum'at (26/1/2023).


Selain itu, cuaca menjadi alasan tidak terealisasikannya dua proyek tersebut.


"Dengan curah hujan yang tinggi  belum memungkinkan untuk dilaksanakan pembuatan jalan darurat. Tidak ada lokasinya mas. Kalau kurang jelas nanti ketemu saya saja kalau pas saya acara di purwodadi ngggih," bebernya.


Untuk menguatkan alibinya, Paiman menjelaskan bahwa bahan material untuk pembangunan proyek tersebut sudah disiapkan.


"Matrial sudah siap ini mas, tinggal menuggu kesiapan masyarakat. Coba nanti tak rapat dulu dengan warga Kepoh Ngrandu," tuturnya.


Dikarenakan anggaran dua kegiatan tersebut dianggarkan APBDes TA. 2022, dan akan dilaksanakan tahun 2023.Dia berdalih, terkait laporan pertanggungjawaban dia ingin berkonsultasi dengan Camat Geyer.


"Belum konsultasi pak Camat mas, nanti manut arahan beliau dulu,"tuturnya.


Sementara itu, NF (50) Warga Ngrandu menyayangkan tertundanya proyek tersebut. Dia berharap Pemdes Ngrandu segera melaksanakannya. Karena pembangunan lokasi tersebut sangat membantu dalam kelancaran mobilitas perekonomian masyarakat.


"Dua proyek tersebut sudah menjadi skala prioritas pembangunan. Kok bisa ditunda, tidak masuk di akal kalau cuaca dan masyarakat yang dijadikan alasan. Kami berharap Pemdes Ngrandu segera melaksanakan pembangunan. Karena bisa sangat membantu dalam kelancaran mobilitas perekonomian masyarakat, " harapnya.


Terpisah, menyikapi hal tersebut, Direktur Indonesia Corruption Investigation, Dr. Krisna Djaya Darumurty, S.H., M.H melalui Kabid Humas dan Permas M Nuraeni   menyatakan bahwa ICI akan membentuk tim investigasi untuk melakukan investigasi ke lapangan. Karena ICI menduga selain ada dugaan maladminiatrasi juga diduga ada penyalahgunaan wewenang.


" Harusnya Pemdes Ngrandu dalam membuat perencanaan kegiatan yang anggarannya bersumber dari Dana Desa(DD) dikaji terlebih dahulu secara matang. Ini terkesan perencanaannya sangat lemah, sehingga  proyek ini gagal dilaksanakan, dan anggaran tidak terserap. Harusnya kalau memang anggaran tidak terserap ya dimasukkan Silpa. Lha ini tidak jelas anggarannya dikemanakan. Kami akan membentuk Tim Investigasi. Jika nanti ditemukan penyimpangan kami akan laporkan ke APH, " tegasnya. (*)





Iklan