Iklan

Iklan

,

Iklan

Warga Arab Saudi Rayakan Helloween Penuh Kegembiraan, Tak Tau Haram dan Halal

 Admin : Iwan Setiawan
Senin, 31 Oktober 2022, 18:28 WIB Last Updated 2022-10-31T12:11:21Z

 

Istimewa

Editor: Iwan Setiawan


BANJARNEGARA, harian7.com - Ramai di Twitter sejumlah netizen menyindir Arab Saudi mengizinkan perayaan Halloween, yang sebelumnya dikekang, dan justru melarang perayaan maulid Nabi Muhammad.




Mereka menyebut Saudi menerapkan standar ganda terkait halloween, yang bukan acara khas umat Muslim, dan peringatan kelahiran Nabi Muhamad SAW.



Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada pekan lalu. Selama ini, kerajaan melarang perayaan semacam itu karena dianggap tak sesuai ajaran Islam.

Istimewa





Dimuat dari Arab News, Minggu (30/10/2022), acara ini didedikasikan untuk menampilkan penyamaran yang menakutkan dan memamerkan desain kreatif penduduk di Arab Saudi. 



Kegiatan ini juga bertujuan menciptakan suasana yang penuh dengan kesenangan, sensasi, dan kegembiraan, saat orang-orang mengenakan kostum makhluk hantu.


Abdulrahman yang merupakan salah satu peserta memamerkan kostum makhluk mitologi Amerika Utara, Wendigo. Ia katakan perayaan ini pertama kali digelar di Arab Saudi.


“Ini perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Soal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain," ujarnya.


Salah satu pengunjung acara, Khaled Alharbi mengatakan tindakan didasarkan pada niat di sini untuk bersenang-senang. Ia datang bersama keluarganya, dengan anggota berpakaian seperti dokter, perawat, dan konsultan berlumuran darah.


Walau begitu, pesta Halloween juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., yang jatuh pada 29 Oktober. Beberapa negara dengan mayoritas Muslim di dunia juga memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W., di Mekah pada 12 Rabiul Awal atau 570 Masehi.


Meski begitu, ternyata Arab Saudi masih melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad. Dilansir Middle East Eye, bagi Muslim yang lebih konservatif, memperingati hari lahir Nabi Muhammad S.A.W., dianggap bid'ah.


Iklan