Iklan

Iklan

,

Iklan

Tragis, Seorang Satpam Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan

Redaksi
Rabu, 30 Maret 2022, 01:02 WIB Last Updated 2022-03-29T18:02:50Z
Lokasi mayat Satpam ditemukan.


Laporan: Andi Saputra


SEMARANG,harian7.com – Seorang satpam bernama Supriyono ditemukan meninggal dunia di sebuah bangunan Eks Jonas Photo, depan pintu masuk Kita Steak, Jalan Diponegoro No.45, Kelurahan Lempngsari, Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang pada Selasa (29/3/2022) pagi hari.


Korban yang diketahui  Warga Lempongsari ditemukan dalam kondisi mengenaskan bersimbah darah dalam posisi terlentang dengan mengenakan celana panjang warna hitam dan jaket berwarna biru hitam putih.


Melihat kondisi korban, ia diduga menjadi korban pembunuhan lantaran saat diperiksa oleh petugas terdapat tanda-tanda kekerasan yakni luka tusukan senjata tajam.


Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan saat dikonfirmasi wartawan dilokasi kejadian mengatakan, korban diketahui bekerja sebagai Satpam pengganti shitft malam di Toko Kamera Focus Nusantara dan bangunan lainnya yang berada di Eks Jonas Photo.


"Berdasar penyelidikan awal kita temukan ada luka tusukan pada tubuh korban dan kita temukan juga ada barang bukti pisau yang diduga untuk menusuk korban,”ungkapnya.


Ia menjelaskan, saat ini  jasad korban ditemukan tergeletak tak bernyawa oleh rekan korban saat menyusuri bangunan Eks Jonas Photo sekitar pukul 06.00 WIB. Mengetahui hal itu, kemudian saksi langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Gajahmungkur agar segera ditindak lanjuti.


“Ada tiga tusukan dibagian kepala belakang kemudian leher belakang, leher depan dan di dada juga,” terangnya.


“Kita periksa sementara ada tiga saksi untuk proses penyelidikan,” tambahnya.


Sementara, Eko, kakak ipar korban, menerangkan awal ia mengetahui kejadian nahas itu ketika dirinya diberi tahu oleh rekan korban adanya penemuan jenazah korban pembunuhan di Eks Jonas Photo. 


"Karena khawatir adik iparnya yang menjadi korban, ia langsung datang menuju ke lokasi kejadian bersama istrinya untuk memastikan hal tersebut,"jelas Kasatreskrim.


Namun, setiba di lokasi, ia harus merelakan keluarganya yang sudah terkapar di lantai dengan luka tusuk hingga bersimbah darah.


“Setiba dilokasi kejadian saya cek memang benar ada kejadian itu (pembunuhan),"terangnya.


Ditambahkan Kasatreskrim, korban sudah bekerja selama 6 bulan menjadi security di toko kamera tersebut. Namun dalam bekerja, korban hanya dijadwalkan dua kali dalam seminggu menjadi petugas keamanan pada malam hari.


“Kerja mulai dari jam 6 (sore) sampai jam 7 pagi. Korban kerja sendirian ketika menjaga malam,” terangnya.


Disisi lain, ia sudah mewanti-wanti korban untuk segera mengajukan tambahan tenaga keamanan di malam hari ke perusahaan agar tidak sendirian bekerja mengingat malam hari rawan terjadi tindakan kriminal yang berakibat fatal.


“Saya sebagai kakak dulu pernah menyarankan kalau misal jaga malam saya minta suruh nemenin atau minta satu orang lagi paling enggak minimal dua orang lah. Karena yang dijaga kan tempatnya barangnya mahal juga,” imbuhnya.(*)

Iklan