Iklan

Iklan

,

Iklan

Atek Dharmo “Rambo Salatiga”, Harapkan Salatiga Dapat Menggelar Kejurnas Binaraga

Redaksi
Sabtu, 29 Juni 2019, 01:27 WIB Last Updated 2019-06-28T18:27:15Z
SALATIGA, harian7.com – Mantan bintang film layar lebar asal Salatiga, Utoro Atek Soedharmo (71), yang telah lama istirahat dari glamornya perfilman Indonesia sejak tahun 1992, kini telah puluhan tahun menekuni usaha dengan membuka Sanggar Binaraga atau tempat latihan angkat besi, yang lebih trend nya dengan sebutan ‘Gym’. Usahanya itu dengan nama ‘Raga Sampurna’, yang diangkat dari nama anak lelakinya.

        Atek, demikian sapaan akrabnya, ketika ditemui harian7.com di Sanggar ‘Raga Sampurna’ Jalan Pemotongan No 7/9, Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga menceritakan, bahwa mulai mengelola sanggar ini sejak tahun 1974 dan pada tahun tersebut mulai terdaftar di PABBSI (Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia) Pusat. Saat itu, dari Salatiga anggotanya masih puluhan orang, diantaranya ada Rudy Salam dan Roy Marten.

        “Sanggar tersebut berawal di Jalan Osamaliki Salatiga selama 20 tahun lamanya sekaligus sebagai tempat tinggalnya. Karena, tempat tinggalnya pindah lalu membuat sanggar di Jalan Pemotongan ini sampai sekarang, yang sudah kurang lebih 12 tahun. Kini di sanggarnya mempunyai anggota kurang lebih 85 orang. Mereka dengan tekun berlatih, yang intinya untuk menjaga kebugaran tubuh. Saya sendiri yang langsung memandunya dalam latihan itu,” kata Atek, mantan pemeran utama film ‘Pembalasan Rambo’ dan ‘Johana’ kepada harian7.com, Jumat (28/6/2019) sore.

        Disinggung terkait PABBSI sekarang ini, suami dari Sundari (70) ini menyatakan, bahwa perkembangan olah raga angkat berat, binaraga, dan angkat besi sekarang ini sangat bagus. Hal ini didukung salah satunya dengan sarana dan prasarana maupun peralatan yang memadai dan modern. Selain itu, perhatian dari pemerintah nampak nyata. Sebagai buktinya, salah satu atlet PABBSI Kota Salatiga, Agus merupakan andalan Salatiga dan Jawa Tengah, bahkan  informasi pada PON 2020 mendatang ditargetkan dapat meraih medali emas.

        “Khususnya perkembangan PABBSI Kota Salatiga, saya memberikan apresiasi tersendiri. Apalagi, dengan dipimpin Mas Bambang, sebagai Ketua PABBSI Salatiga maka saya yakin PABBSI Salatiga akan semakin berkembang dan menorehkan prestasi yang bagus. Harapannya, dengan kepemimpnan Mas Bambang itu, Salatiga dapat menelorkan atlet angkat berat, binaraga maupun angkat besi yang berprestasi. Hal ini juga dengan dukungan dari KONI Salatiga yang sekarang ini dipimpin Bung Dance Palit,” jelas bapak tiga anak dan tiga cucu, mantan pemeran film ‘Tiada Titik Balik’.

        Mantan wasit dan pelatih binaraga yang pernah mengalami cedera tulang rusuknya ini, sangat berharap di Kota Salatiga ada kegiatan atau event kejuaraan angkat besi atau binaraga tingkat Jawa Tengah maupun nasional. Salatiga pernah berkibar menggelar Kejurnas Binaraga pada tahun 1977, 1979, 1981 dan 1983 (kejuaraan digelar dua tahun sekali waktu itu). Namun, setelah 1983 hingga sekarang ini belum ada lagi kejurda ataupun kejurnas binaraga di Salatiga.

        “Mungkin saja, alasan kuat tidak ada kejuaraan daerah ataupun nasional yang digelar di Kota Salatiga ini karena masalah anggaran dana. Pasalnya, menggelar kejuaraan binaraga, angkat berat dan angkat besi ini memakan anggaran yang tidak sedikit. Ini saya akui, pada waktu itu untuk mencari dana memakan waktu berbulan-bulan,” ujarnya.

Di Salatiga hingga bulan Juni 2019 ini, banyak bertebaran sanggar binaraga atau lebih kerennya “Gym”. Dari sini, pasti akan muncul atlet angkat besi dan binaraga. Dengan menggelar kejuaraan daerah maupun nasional, maka akan lebih mendorong warga maupun atlet untuk semakin tekun berlatih. Yang tentunya menjadi atlet andalan Kota Salatiga.

“Saya punya keyakinan, dengan kepemimpnan Mas Bambang ini, PABBSI Kota Salatiga akan mampu menggelar kejurda maupun kejurnas. Dan (mungkin) sekarang ini untuk mencari sponsor akan lebih mudah dibandingkan dulu. Saya juga berpesan kepada para atlet binaraga, angkat besi maupun angkat berat hendaknya jangan tergesa-gesa mengkonsusi suplemen khusus dan jika perlu dihindari sulemen khusus ini. Khususnya pada kejuaraan binaraga jangan sampai menimbulkan kesan, semua itu hasil dari ‘injek’. Hal itu kedepan akan merusak tubuh atlet,” tutur Atek, yang masih setia dengan Rokok Djarum 76-nya dan kini bersama keluarganya tinggal di Perum Wahid Blok D1/1 Nanggulan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. (Heru Santoso)

Editor : M.Nur

Iklan