Iklan

Iklan

,

Iklan

Prajurit Beserta Keluarga Besar Kodam IV/Diponegoro Dukung Indonesia Bebas TBC

Redaksi
Rabu, 27 Maret 2019, 18:17 WIB Last Updated 2019-03-27T11:17:36Z
SEMARANG, harian7.com -  Dalam menangani penyakit TBC Jajaran dari seluruh Prajurit, PNS beserta keluarga besar Kodam IV/Diponegoro selalu berkordinasi dengan dinas kesehatan yang ada di Kabupaten, Kota serta Provinsi dan siap mendukung Indonesia Bebas TBC pada 2028

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan penyakit TBC ini tidak bisa dianggap remeh begitu saja karena penyakitnya menular oleh karena itu harus disertai dengan langkah-langkah kongkrit apabila sudah terkena dengan melakukan seperti screning

"Untuk mendeteksi bagi yang sudah terkena atau mengidap TBC harus segera ditindak lanjuti dengan cara pengobatan dicek di rumah sakit khusus TNI maupun rumah sakit Umum dan Kodam IV/Diponegoro siap mendukungnya," ujarnya saat teleconference dengan Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) terkait tentang Hari TBC sedunia yang berlangsung di Mako Yonif Raider 400/BR, Srondol, Rabu (27/3).

Menurutnya dari hasil kegiatan edukasi dan screening kepada 10.134 orang, baik prajurit maupun keluarga yang diselenggarakan 23 Pebruari hingga 25 Maret 2019 lalu terdapat 27 orang yang diindikasikan mengidap TBC

"Dari jumlah tersebut setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit sebanyak 15 orang dinyatakan positif terjangkit TBC dan harus dilakukan pengobatan sampai tuntas," tutur Pangdam

Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono menuturkan seluruh prajurit, PNS beserta keluarga Kodam IV/Diponegoro akan di screening sampai tuntas, apabila positif terkenaTBC akan segera ditindak lanjuti

Menurutnya untuk melaksanakan program Indonesia bebas TBC maka dibutuhkan kerjasama dari berbagai komponen masyarakat. Hal ini mengingat Indonesia juga menjadi negara nomor tiga di dunia, dengan kasus TBC terbanyak setelah India dan China.

"Kami berusaha untuk mengecek di Rumah Sakit dalam melaksanakan penyembuhan penyakit TBC dengan benar supaya terbebas dari penyakit tersebut dan kita akan gerakkan dukungan Indonesia bebas TBC," tuturnya

Sementara itu Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) melalui teleconference mengatakan TBC sangat mudah penularannya sehingga harus segera diobati. Untuk melaksanakan program Indonesia bebas TBC maka dibutuhkan kerjasama dari berbagai komponen masyarakat.

"Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Tidak banyak yang tahu bahwa setiap harinya di Indonesia banyak orang meninggal dunia akibat penyakit TBC," ujarnya

Penyakit ini, dia menuturkan, disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria umumnya Mycobacterium Tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya.

"Bakteri TBC menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau saat membuang ludah," pungkasnya.

Turut mendampingi kegiatan acara teleconference tersebut yaitu Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa. S.E., M.M., dan para pejabat jajaran Kodam IV/Diponegoro serta pejabat dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Kota Semarang. (Andi Saputra)

Iklan