Iklan

Iklan

,

Iklan

Ketua DPRD Salatiga Menyayangkan Ulah US, Ungkapkan Ujaran Kebencian Dalam Acara Pengajian

Redaksi
Kamis, 28 Maret 2019, 02:50 WIB Last Updated 2019-03-27T19:50:50Z
SALATIGA, harian7.com – US, seorang pemuka agama di Salatiga dilaporkan ke Bawaslu Kota Salatiga atas dugaan ujaran kebencian yang dilakukannya saat memberikan tausiyah dalam acara pengajian rutin di RW 05 Togaten, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

        Heru Yuwono Jatmiko, warga RT 02 RW 05 Togaten, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga dalam laporannya ke Bawaslu Kota Salatiga menyebutkan, bahwa pada tanggal 12 Maret 2019 lalu, US dalam tausiyahnya menyampaikan hal yang tidak patut diungkapkan. Yaitu, US telah menjelek-jelekkan pemerintahan sekarang.

Ditambahkan Heru dalam pengaduannya itu, US menyatakan bahwa negara kita saat ini tidak karu-karuan, hutangnya banyak, pembangunan tol tidak ada manfaatnya, masalah tenaga kerja dari Cina berduyun-duyun dan telah mempunyai e-KTP. Pernyataan itu disampaikan secara berulang kali oleh US.

“Yang jelas, ungkapan tersebut tidak pantas disampaikannya dalam acara keagamaan,” ujar Heru.

Sementara, Ketua Bawaslu Kota Salatiga Agung Ari Mursito menyatakan, pihaknya telah menerima aduan tersebut. Selanjutnya, Bawaslu akan menindaklanjutinya dengan membahas bersama dengan Gakkumdu yang didalamnya ada kepolisian dan dari kejaksaan.

  “Pengaduan ke Bawaslu itu, terkait dengan dugaan ujaran kebencian kepada pemerintahan Jokowi yang dilakukan oleh US, saat mengisi acara pengajian rutin di Togaten. Bawaslu akan segera membahasnya bersama Gakkumdu,” kata Agusng Ari Mursito.

Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga Milhous Teddy Sulistio menyatakan, pihaknya sangat menyayangkan akan munculnya ujaran kebencian yang diungkapkan pemuka agama US tersebut. Apalagi, saat itu dalam acara keagamaan yaitu pada acara pengajian rutin di Togaten.

“Apa yang diungkapan US itu jelas telah menciderai predikat Kota Toleran yang disandang Kota Salatiga. Sekali lagi, saya sangat menyayangkan ungkapan tersebut dalam acara pengajian. Kota Salatiga ini adalam Kota Bhineka Tunggal Ika, jika ditempat ibadah dan tempat pertemuan orang beragama berkumpul, kemudian muncul saling menjelek-jelekkan orang lain, ini jelas tidak ada bedanya. Harapan saya, marilah kita tempatkan toleransi dalam platform yang benar, kalau perlu kita buatkan satgas toleransi untuk menegakkan toleransi di Salatiga,” tandas Teddy Sulistio, yang juga Ketua DPRD Kota Salatiga kepada harian7.com, Rabu (27/3/2019). (M Nur / Heru Santoso)

Iklan