 |
| Jajaran anggota Polsek Sidomukti saat operasi. |
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Sidmukti, Polres Salatiga, Kompol Arif Haryanto memerintahkan anggotanya untuk menyelidiki dan melakukan operasi gas elpiji 3 kg di sejumlah rumah makan dan hotel.
"Ya pagi tadi kami perintahkan anggota untuk mengecek restoran dan rumah makan yang diduga masih menggunakan gas elpiji 3 kg," kata Kompol Arif Haryanto kepada harian7.com, Minggu (31/12) siang.
Lebih lanjut Kompol Arif menjelaskan, hal ini dilakukan karena gas melon tersebut merupakan subsidi pemerintah yang diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu. Oleh sebab itu kalangan usaha mapan menurutnya tidak dibolehkan untuk menggunakannya.
"Untuk gas elpiji 3 kg tersebut hanya untuk masyarakat berpenghasilan minin. Sehingga yang punya penghasilan lumayan cukup (di atas rata-rata) itu harus menggunakan gas 12 kilogram yang non subsidi,"terangya.
Diketahui sejak adanya gas subsidi tersebut, sering terjadi kelangkaan. Termasuk di Salatiga, karena akhir-akhir ini hampir seluruh kota Salatiga mengalami masalah ini.
"Dalam operasi yang di gelar pagi tadi, kita berikan pengarahan dan pengertian agar untuk tidak menggunakan gas elpiji yang 3 kg .Karena itu untuk subsidi bagi warga yang kurang mampu,"ungkap Kompol Arif.
Adapun tempat yang di datangi oleh jajaran Polsek Sidomukti dengan dipimpin Kanit Reskrim AKP Imam Joko lelono, Minggu (31/12) pagi pukul 10.00 WIB diantaranya, Hotel Permata Jalan Hasanudin - Salatiga dan ditempat ini tidak di temukan adanya gas elpiji 3 Kg karena semua sudah menggunakan gas elpiji ukuran 12 Kg, RM Bebek Slamet Jalan Osamaliki No.54 - Salatiga dan dalam operasi telah di temukan gas elpiji dengan ukuran 3 kg dan RM.BIZTRO Jalan Bima 3/8 Grogol tidak di temukan gas elpiji ukuran 3 kg , karena semua sudah menggunakan ukuran yang dan standar serta Hotel Famili Jalan Lingkar Salatiga, Warak Sidomukti, Salatiga , tidak di temukan gas elpiji 3 Kg karena sudah menggunakan ukuran yang standar.(M.Nur)
