Iklan

Iklan

,

Iklan

Korban Tewas Karena Diseret Jambret, Dimakamkan di Bandungan

Redaksi
Sabtu, 28 Oktober 2017, 11:43 WIB Last Updated 2017-10-28T04:43:11Z
Suami Rara tunjukkan foto almarhumah Rara.
UNGARAN, harian7.com – Duka mendalam dialami keluarga pasangan suami istri Edi Hermanto (56) - Stefana Ida Ernani (53), warga Dusun Tarukan RT 01 RW 05, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pasalnya, anak kedua dari tiga bersaudara, Rara Sitta Stefanie (27), pegawai BNI Pematang Siantar tewas akibat dijambret di Pematang Siantar, Rabu (25/10) kemarin. Jenasah Rara, akhirnya tiba di rumah duka dari perjalanan udara dari Bandara Koalanamu Medan menuju bandara Adi Sutjipto Jogjakarta. Dari Jogja menempuh perjalanan darat menggunakan ambulan menuju rumah duka Dusun Tarukan.
          Hendry Kukuh Baskoro (30) suami almarhum Rara mengatakan, bahwa dirinya menerima kabar Rara mengalami kecelakaan dan meninggal dunia dari Pak Iman, pimpinan BNI Siantar, pada Rabu (25/10) malam, saat sedang menengok rekannya yang sakit.
          “Begitu menerima kabar tersebut, saya langsung pulang ke Bekasi dan siap-siap terbang menuju Pematang Siantar. Saat itu, saya serba bingung dan ingin segera mengambil anak saya Ignatius Dirga Manggala (2). Terus terang, saya tidak mendapatkan firasat apapun terkait kematian istri. Hanya, sebelum peristiwa tragis ini, kurang lebih pukul 19.30 WIB, saya kirim pesan melalui WhatsApp (WA) dan mengatakan telah mentransfer uang ke rekening Rara dan Dirga,” kata Kukuh kepada harian7.com, dengan terbata-bata, Jumat (27/10) di rumah dukan Bandungan.
Ditambahkan, jenasah istrinya sampai di rumah duka Dusun Tarikan, Kamis (26/10) malam dan malam itu juga langsung dimakamkan di pemakaman umum Tarukan. Harapannya, polisi segera menangkap pelakunya dan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Disamping itu, Rara ini pada bulan Desember 2017 mendatang, akan pindah tugas di Jakarta dan dirinya ketemu terakhir pada Jumat (6/10) lalu.
Sementara, kakak kandung rara, Gregorius Lintang Jati (32) mengaku, terakhir komunikasi dengan adik kandungnya itu saat adiknya meminta tolong untuk membayarkan pajak motor miliknya yang habis masanya pada Oktober 2017. Dikatakan pula, bahwa adik kandungnya ini orang yang ramah, mudah bergaul, disiplin dan banyak teman.
“Kami telah mengiklaskan kepergian Rara untuk selamanya. Namun, pihak kepolisian harus dapat mengusut tuntas kasus ini dan segera menangkap pelakunya. Kami mewakili keluarga, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semuanya saja yang telah membantu menolong Rara, mengantarkannya dari Pematang Siantar hingga Bandungan. Serta, kepada semua yang tidak dapat kami sebut satu persatu. Yang jelas keluarga tidak dapat membalas budi baik semuanya yang telah membantu adik kami Rara hingga pemakaman,” tandas Lintang Jati sambil meneteskan air mata tanda masih berduka ketika ditemui harian7.com( Heru )

Iklan