Dwi Pujiyanto, Relawan Rumah Zakat di Desa Berdaya Kelurahan Dukuh menjelaskan dalam ceramahnya bahwa momentum pergantian tahun hijriyah sebagai momentum untuk muhasabah dan menyusun target atau impian di masa yang akan datang. Seperti inspirasi yang diambil dari film Laskar Pelangi, mimpi adalah kunci. Seseorang yang memiliki target, cita-cita, dan harapan akan lebih bersungguh-sungguh dan terukur dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seseorang yang tidak punya orientasi, kata orang jawa “sing penting urip”, maka hal itu tidak ada bedanya dengan orang-orang yang senyum-senyum sendiri di pinggir jalan.
“Mari kita jadikan pergantian tahun baru ini sebagai muhasabah diri kita atas apa yang sudah kita lakukan. Semakin baik atau justru semakin menurun. Selanjutnya belajar dari pengalaman kita tersebut, kita susun target-target yang akan kita raih dalam kurun waktu satu tahun yang akan datang. Orang yang memiliki cita-cita akan lebih bersungguh-sungguh menjalani kehidupannya. Oleh karena itu, mari kita susun 100 target kita di tahun ini. Tulis dan tempelkan di dinding kamar tidur agar terus dibaca dan diingat,” kata Dwi Pujiyanto di saat memotivasi puluhan remaja masjid.
Fariz, salah satu peserta mengaku senang bisa mengikuti kegiatan yang positif tersebut. Ia tergugah untuk lebih semangat dalam belajar dan beribadah kepada Allah mengingat tahun ini ia akan mengikuti ujian nasional.
“Terima kasih kepada Rumah Zakat yang mengadakan acara ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi remaja agar tidak bermalas-malasan atau main game terus. Tapi harus ingat tugasnya sebagai pelajar yaitu belajar dan sebagai anak untuk berbakti kepada orang tua,” ungkap Fariz.
Dalam kesempatan itu, remaja masjid juga diajarkan untuk menghafal nama-nama bulan dalam kalender hijriyah. Beruntung Wasi, salah satu peserta bisa menghafal dan mendapat hadiah uang tunai Rp10.000. Di penghujung acara juga dilaksanakan doa bersama memohon kepada Allah SWT agar dalam mengikuti ulangan tengah semester yang dimulai pekan ini diberikan kelancaran.(M.Nur)
