 |
| Ilustrasi. |
SALATIGA, harian7.com – Kota Salatiga mempunyai potensi besar sebagai model penguatan pengembangan pendidikan kebhinnekaan. Pendidikan ini sangat penting, mengingat di Indonesia ini sangat beragam yaitu memiliki 1.340 suku bangsa, 750 bahasa daerah maupun ada 6 agama dan kepercayaan. Demikian diungkapkan Nur Berlian Vennus Ali, Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, di Gedung Setda Pemkot Salatiga, kemarin.
“Negara Indonesia ini sangat beragam, buktinya ada setidaknya 1.340 suku bangsa, 750 bahasa daerah serta 6 agama dan kepercayaan. Keberagaman ini menjadi potensi besar apabila dikelola dengan baik dan akan menjadi ancaman bahkan pemicu konflik jika tidak dikelola dengan baik,” ujar Nur Berlian.
Menurutnya, Kota Salatiga ini sangat cocok menjadi percontohan pendidikan kebhinnekaan karena telah telah mendapatkan sebutan Indonesia Dengan pendidikan kebhinnekaan, harapannya generasi muda mendatang akan mempunyai sikap yang lebih toleran.
Walikota Salatiga, Yuliyanto menyatakan, pihaknya merasa bangga atas predikat tersebut. Di Salatiga ini ada 39 etnis, 6 agama dan kepercayaan. Dari sini, Salatiga mempunyai potensi kebhinnekaan yang sangat tinggi Salatiga boleh dibilang kota yang istimewa.
“Kami di Salatiga ini sudah terbiasa melihat perbedaan dan sudah biasa pula hidup berdampingan. Contoh nyata, pada saat bulan puasa, ada gereja yang menyediakan buka puasa bersama. Sebaliknya, saat perayaan natal, ada ormas Islam yang ikut menjaga ketertiban dan keamanan saat ibadah dan perayaan Natal,” kata Yuliyanto.
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Walikota Salatiga, H Muh Haris, jajaran Forkopimda Salatiga, Komandan Yonif 411 Salatiga, anggota FKUB, pengurus Badan Kerjasama Gereja-gereja Salatiga (BKGS), tokoh agama dan masyarakat, OPD di lingkungan Pemkot Salatiga maupun perwakilan organisasi masyarakat di Kota Salatiga. ( Heru )
