Iklan

Iklan

,

Iklan

Bupati Semarang Marah, Mendengar Kabar Adanya Uang Pelicin Dalam Seleksi Perangkat Desa

Redaksi
Jumat, 28 April 2017, 06:08 WIB Last Updated 2017-04-27T23:17:01Z
Ilustrasi
Ungaran,harian7.com - Menjelang akan di selenggarakanya seleksi calon perangkat desa di wilayah Kabupaten Semarang, yang akan di gelar pada 29 April sampai 1 Mei  2017, mencuat kabar jika ada oknum yang memperjualbelikan jabatan. Bahkan demi tujuan pribadi  oknum tersebut tercapai, beberapa oknum tak tanggung-tanggung mencatut nama Bupati Semarang Mundjirin.

Kabar kurang sedap pun sudah terdengar oleh Mundjirin. Dengan demikian ia menegaskan jika ada oknum yang mengatakan, 'jika ingin menjadi perangkat desa hubungi saya' maka jangan segan-segan untuk segera langsung laporkan ke saya.

"Jika ada oknum yang mencatut nama saya dan mengatakan bisa membantu untuk meloloskan jadi perangkat desa, saya tegaskan itu bohong. Itulah kenapa saat seleksi calon perangkat desa kami pihak ketigakan, supaya seleksi ini murni dan tidak ada KKN," tandas Mundjirin kepada wartawan beberapa hari yang lalu.

Selain mencatut nama Bupati Semarang, beberapa oknum juga mencatut nama nama  wakil bupati serta sejumlah kepala dinas dan Ketua DPRD.

"Saya tegaskan sekali lagi, jika ada oknum yang memperjual belikan jabatan dan mencatut sejumlah nama Kepala Dinas dan Ketua DPRD, maka segera laporkan ke saya,"tegasnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya KKN pihak Pemerintah Kabupaten Semarang menggandeng empat perguruan tinggi. Empat perguruan tinggi yang di gandeng yakni, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dan Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris).  Empat akademisi ini akan menjadi panitia utama dalam seleksi perangkat desa.

Dari informasi di himpun harian7.com, Sejumlah oknum yang mengaku dan mencatut nama nama sejumlah penjabat nampak berkeliaran dan menawari janji manis. Bahkan beberapa oknum tersebut adalah orang yang cukup berpengaruh. Dalam menjaring calonnya mereka membandrol dari Rp 45 juta hingga Rp 70 Juta. Rata-rata mereka sudah membayar terlebih dahulu di muka. Entahlah.... jika memang benar ada  siapapun oknumnya itu sudah menggema dikalangan masyarakat, namun jika   memang tidak ada jual beli jabatan dalam seleksi perangkat desa, maka dari mana isu tersebut bersumber. Tak ada api maka tak akan ada asap begitu sebaliknya. (M.Nur/Shodiq)

Untuk bersih dari KKN dalam seleksi Perangkat Desa, mari kita bersama memantau dan mengawal proses pelaksanaannya. Jika terdengar kabar ataupun mengetahui oknum berkeliaran menebar janji untuk bisa meloloskan dengan sejumlah uang segera laporkan. Kami Jajaran Redaksi Harian7.com (MNN Group)  bersama mengajak masyarakat untuk memerangi  dan mencegah KKN, untuk itu Mari kita laporkan bersama jika mendengar kabar atau melihat oknum yang menjadi calo dalam seleksi perangkat desa.

Hotline Redaksi :  085713000944
                                 085801709473
                                 085640406316

Iklan