Iklan

Iklan

,

Iklan

Buntut Demo di SMA Negeri 2, Kepala Sekolah Ancam Keluarkan Beberapa Siswa

Redaksi
Rabu, 15 Februari 2017, 23:16 WIB Last Updated 2017-02-15T22:37:54Z
Siswa Siswi SMA Negeri 2 saat menggelar aksi demo beberapa hari yang lalu.
SALATIGA, harian7.com – Buntut dilakukannya demo oleh para siswa SMA Negeri 2 Salatiga beberapa hari lalu, beberapa siswa mendapat ancaman akan dikeluarkan dari sekolahnya. Ancaman itu diucapkan langsung Kepala SMA Negeri 2 Salatiga, Wahyu Astuti kepada lima siswa yang melakukan demo. Demikian diungkapkan NN, salah seorang siswa yang mengikuti demo kepada harian7.com, Rabu (15/2).
          “Setelah mengikuti demo bersama seluruh siswa klas VIII, lima orang siswa dipanggil Bu Wahyu (Kepala SMAN 2 Salatiga). Yang kami kaget, Bu Wahyu mengancam kami akan dikeluarkan dari sekolah karena telah melakukan pencemaran nama naik sekolah maupun kepala sekolah,” ujar NN.
           Menurut NN, siswa melakukan demo itu, intinya memprotes pihak sekolah yang telah memutuskan untuk menarik biaya Rp 1.100.000 kepada 320 siswa. Biaya tersebut, akan digunakan untuk melakukan studi tour ke Bali yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2017 mendatang.
          “Kami para siswa menilai penarikan biaya tersebut sangat mahal. Dan, kami semua juga mempertanyakan mengapa tidak ada rinciannya digunakan untuk apa saja biaya sebesar itu. Saat kami tanyakan rinciannya, Kepala SMAN 2 tidak memberikan jawaban yang memuaskan kami semua. Intinya, kami demo menuntut pihak sekolah dapat transparan terhadap anggaran studi tour. Karena, kami semua butuh tahu untuk apa saja uang tersebut,” kata NN, lebih lanjut didampingi beberapa siswa.
          Selain memprotes mahalnya biaya studi tour, para siswa juga mempertanyakan agenda SMANDA Cup yang telah dilaksanakan sejak enam tahun lalu, namun kini ditolak untuk dilaksanakan. Bahkan, jika akan telap melaksanakan SMANDA Cup maka para siswa atau panitian untuk dapat mencari dana tersendiri. Panitia akhirnya melakukan penggalangan dana dengan cara meminta sumbangan sukarela kepada seluruh siswa SMAN 2 Salatiga dan terkumpul sebesar Rp 2 juta.
          “Ternyata langkah kami menggalang dana ini dinilai salah oleh kepala sekolah. Yang intinya, pihak sekolah melarang kami meminta-minta dan lebih baik mencari dana dengan menjual apa saja yang dapat menghasilkan uang. Bahkan, kami juga dituduh telah melakukan pencemaran nama baik sekolah maupun kepala sekolah. Dan, kami juga dituduh tidak mempunyai karakter,” tandasnya.
          Sementara, Kepala SMA Negeri 2 Salatiga Wahyu Astuti dalam rekaman pembicaraan dengan para siswa itu, mengaku jika untuk mengeluarkan siswa dari sekolah adalah tidak mudah. Pasalnya, untuk dapat dikeluarkan dari sekolah itu ada aturannya. Bahkan, dirinya juga membantah telah mengancam beberapa siswa akan dikeluarkan.

          “Yang jelas, kami tidak pernah mengancam akan mengeluarkan siswa dari sekolah terkait demo yang telah dilakukannya itu,” tandasnya. (M.Nur/Heru)


Berita Sebelumnya:

Tuntut Transparansi Keuangan, Ratusan Siswa SMAN 2 Gelar Demo

Iklan