Iklan

Iklan

,

Iklan

Yusuf Widiyanto, Pemuda Tolokan Peraih Medali Emas Wushu PON XIX Jabar

Redaksi
Minggu, 25 September 2016, 20:43 WIB Last Updated 2016-09-25T13:43:08Z
SALATIGA, harian7.com – Yusuf Widiyanto alias Ence (22) warga Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang merupakan pendekar silat, berhasil meraih medali emas cabang Wushu pada PON IX Jabar. Ence merupakan satu dari sejumlah atlet wushu Kontingen Jawa Tengah dalam PON XIX Jabar.
“Sebelum menekuni wushu, saya lama menjadi pesilat dan tergabung dalam PSHT Ranting Getasan, Kabupaten Semarang. Jadi, fisik saya telah lama ditempa di PSHT, sehingga saat bergabung di cabang wushu hanya meneruskannya. Di PSHT ini, saya mendapatkan tempaan modal fisik dan mental yang baik,” kata Ence kepada harian7.com, di Sekretariat Cabang PSHT di Tegalrejo, Kota Salatiga, Sabtu (24/9).
Yusuf menceritakan, dirinya menekuni wushu dengan tujuan untuk mencari tambahan biaya untuk membantu pengobatan atas penyakit yang diderita ibu kandungnya. Perjuangan menjadi atlet wushu hingga meraih prestasi dengan meraih medali emas pada PON XIX Jabar ini, akhirnya tidak dapat diperlihatkan kepada ‘sang bunda’. Pasalnya, ibu kandungnya telah dipanggil Tuhan sebelum melihat anak kandungnya menggapai prestasi.
Dalam berlatih wushu ini, Ence selalu ditemani kakak kandungnya, Nur Amini (30). Bahkan, dalam PON XIX Jabar, kakak kandungnya sekaligus menjadi officialnya. Harapan dan cita-citanya, di desanya Tolokan ini harus ada padepokan silat/wushu tersendiri. Padepokan ini nantinya untuk berlatih remaja dan pemuda desanya dalam rangka mencari bibit handal silat maupun wushu.
“Harapan kami, Pemkab Semarang dan Pemprov Jateng dapat membantu warga di pegunungan di Desa Tolokan dengan mendirikan padepokan atau tempat latihan silat dan wushu. Karena, di Desa Tolokan ini banyak bibit handal khususnya pesilat,” katanya.
Sementara, Official sekaligus kakak kandung Ence, Nur Amini menyatakan, Yusuf merupakan seorang atlet yang suka berlatih dengan keras. Prestasi Ence sebelumnya adalah peraih medali perunggu Kelas 52 Kg pada kejuaraan dunia ‘The World Wushu Junior’ di Macau 2013. Lalu, peraih medali emas pada kejuaran dunia wushu di Jakarta 2015.
Ketua Cabang PSHT Salatiga, M Arifin Rohmat mengatakan prestasi yang diarih Yusuf Widiyanto ini tidak bisa dilepaskan dari doa ibu kandungnya sebelum meninggal dunia dan saudaranya. Prestasi ini merupakan awal karir yang gemilang dari seorang pemuda dari Desa Tolokan.
“Setelah meraih prestasi gemilang ini, janganlah melukapan saudaramu maupun utamanya ibu kandungmu, meski ibu kandung telah tiada. Doakan terus beliau dengan baik, Allah SWT akan memberikan berkah bagimu. Prestasi yang kamu raih ini tidak ada gunanya bila kamu tidak pedulikan ibumu,” pesan M Arifin Rohmat kepada Yusuf, di Sekretariat PSHT Salatiga, Sabtu (24/9). (SAN/M.NUR)

Iklan